Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan pertukaran kripto Gemini belum lama ini mengumumkan simpanan dananya yang tersimpan di platform. Gemini memiliki dana cadangan senilai 4,6 miliar dolar AS (sekitar Rp72 triliun) dalam bentuk aset kripto, ditambah 601 juta dolar AS (sekitar Rp9,5 triliun) untuk mendukung stablecoin perusahaan, Gemini USD (GUSD).

Sebagai informasi, Gemini adalah pertukaran kripto berbasis di New York, AS, didirikan pada 2015 oleh saudara kembar Cameron dan Tyler Winklevos. Perusahaan perdagangan kripto ini beroperasi di sejumlah negara meliputi AS, Kanada, Inggris, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura.

Pengumuman dana perusahaan kripto ini mengikuti tindakan yang dilakukan oleh sejumlah raksasa perdagangan kripto lain termasuk Binance guna menunjukkan transparansi perusahaan pasca bangkrutnya FTX.

Saat ini Gemini menempati urutan ke-11 sebagai perusahaan pertukaran kripto terkemuka di dunia. Volume perdagangan di gemini saat ini sekitar Rp525.196.202.119, berdasarkan data CoinMarketCap.

Sementara dana cadangan Gemini dalama kripto meliputi Bitcoin senilai 2,2 miliar dolar AS, Ethereum senilai 1,7 miliar dolar AS, dan 681 juta dolar dalam aset kripto lain. Sementara dana perusahaan dalam mata uang fiat berjumlah 542.892.356 dolar AS yang tersimpan di bank dan diasuransikan FDIC.

Menurut laporan terbaru, Gemini juga mendaftarkan lebih dari 45 lisensi yang relevan di seluruh AS, Inggris, dan Irlandia. Lisensi termasuk lisensi New York Trust untuk mata uang virtual yang diberikan pada tahun 2015, di samping lisensi pengiriman uang di sebagian besar negara bagian AS. Gemini juga memegang lisensi aset virtual dan e-money di Inggris dan Irlandia.

"Pada waktu tertentu, Gemini diharuskan untuk memegang modal melebihi simpanan pelanggan dan harus melaporkan setiap perubahan material dalam modal ini ke NYDFS," tulis keterangan pihak Gemini, dikutip dari CryptoSlate.