JAKARTA - Bagaimana jadinya jika asteroid besar menghantam bumi. Bahkan ahli luar angkasa memprediksi malapetaka ini akan terjadi di Eropa hingga Amerika Utara.
Sekiranya itulah skenario yang dibayangkan oleh para ahli saat dibicarakan dalam konferensi Planetary Defence Conference 2021 di Wina, Austria pada 26-30 April mendatang. Sesuai namanya, konferensi ini akan menjadi tempat ilmuwan untuk menyusun rencana jika ada asteroid yang berpotensi menabrak Bumi.
Melansir Daily Star, ilmuwan dan ahli antariksa akan melakukan simulasi '2021 PDC Hypothetical Asteroid Impact Scenario' yang disusun oleh Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS). Dalam simulasi ini, para ilmuwan akan memperhitungkan bahaya dan lokasi pengungsian jika ada asteroid yang berpotensi menabrak Bumi.
Dalam skenario ini ilmuwan menemukan asteroid pada 21 April dan sistem pemantauan mengidentifikasi bahwa benda luar angkasa tersebut akan menabrak Bumi pada 20 Oktober 2021. Artinya, Bumi hanya memiliki waktu 6 bulan untuk membuat rencana penyelamatan.
"Hantaman pada atau di atas kota padat penduduk dapat menyebabkan jutaan kematian, dan hantaman di perairan akan menyebabkan banjir besar di garis pantai," tulis Planetary Defence Conference 2021.
BACA JUGA:
Disebutkan jika astroid 2021 PDC ini akan menabrak Eropa, Amerika Utara dan sebagian Afrika. Sementara Asia, Indonesia, Australia dan kawasan Pasifik aman dari hantaman akan dijadikan sebagai tempat pengungsian sementara.
Meski dibuat realistis, CNEOS dan NASA menekankan bahwa ini hanya skenario fiksional. Namun hal tentu jadi media pembelajaran untuk menganalisa kejadian nyata bila astroid benar-benar akan menghantam Bumi suatu hari nanti.
"Setiap hantaman besar akan menyebabkan kerusakan, cedera, dan kematian, dan akan menciptakan krisis kemanusiaan dan pengungsi di seluruh dunia," skenario yang dibuat CNEOS.