Bagikan:

JAKARTA - Benda langit yang sangat mengagumkan, asteroid, diketahui dapat berdampak buruk bagi Bumi. Bahkan berpotensi bisa menghancurkan planet ini suatu saat nanti. Untuk itu, NASA telah menghabiskan bulan lalu untuk mempersiapkan hal ini.

Persiapan itu didasari tanggapan hipotesis terkait dampak asteroid di Winston-Salem, North Carolina. Namun, untungnya kerusakan regional substansial itu hanyalah bagian dari simulasi pertama yang dirancang untuk menilai kemampuan Amerika Serikat (AS), bagaimana mereka merespons secara efektif ancaman dan dampak asteroid terhadap Bumi.

Dalam latihan ini NASA tidak sendiri, dia bersama dengan badan-badan federal, negara bagian dan lokal lainnya, untuk  melakukan kegiatan keempat dari apa yang disebut Planetary Defense Interagency Tabletop Exercise.

"Meskipun NASA sebelumnya telah memimpin dan berpartisipasi dalam simulasi skenario dampak asteroid, latihan khusus ini menandai pertama kalinya simulasi end-to-end dari jenis bencana ini dipelajari. Termasuk menilai skenario dari penemuan ancaman dampak asteroid melalui efek setelah dampak hipotetisnya dengan Bumi," ungkap perwira pertahanan planet di NASA, Lindley Johnson.

Dengan latihan ini, memungkinkan pemerintah untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah potensial, sebelum tindakan dunia nyata untuk menanggapi ancaman dampak asteroid yang sebenarnya diperlukan.

Tak hanya itu, latihan juga dilakukan guna mengatasi kegiatan yang disebut dalam Strategi dan Rencana Aksi Kesiapsiagaan Objek Dekat Bumi Nasional, yang menguraikan strategi negara untuk mengatasi bahaya yang ditimbulkan oleh objek dekat Bumi (NEO/ Near-Earth Object).

Melansir Metro, Sabtu, 12 Maret, selama dua hari, latihan ini bekerja melalui skenario hipotetis rinci di mana para astronom menemukan asteroid simulasi yakni 2022 TTX, yang memiliki kemungkinan berdampak pada Bumi enam bulan setelah penemuannya.

Ketika lebih banyak informasi diungkapkan kepada peserta latihan melalui serangkaian modul, jelas asteroid (simulasi), yang cukup besar itu untuk menyebabkan kerusakan parah, memang akan berdampak pada Bumi di dekat Winston-Salem, North Carolina.

Namun, rincian spesifik dari asteroid seperti ukurannya dan oleh karena itu energi tumbukan dan kerusakan terperinci yang akan ditimbulkannya tetap sangat tidak pasti sampai beberapa hari sebelum dampak simulasi asteroid.

Hal ini meniru bagaimana informasi itu dapat terungkap di dunia nyata karena keterbatasan kemampuan. Termasuk teknologi radar berbasis darat, yang mengharuskan objek berada dalam jarak yang relatif dekat dengan Bumi untuk fasilitas citra dan analisis saat ini.

Dengan demikian, peserta latihan tetap berada dalam koordinasi yang erat di seluruh tingkat pemerintah federal dan negara bagian untuk memastikan semua mengetahui bagaimana dan di mana mengakses informasi saat tersedia bagi para ahli pertahanan planet.

NASA mengatakan penyelesaian latihan asteroid antarlembaga ini menandai tonggak penting lainnya bagi upaya badan tersebut dalam pertahanan planet, yang terus meningkat.

Akhir tahun ini, Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) NASA juga akan menjadi misi pertama di dunia yang mendemonstrasikan teknologi untuk mempertahankan Bumi dari potensi dampak asteroid.

DART, yang saat ini dalam perjalanan menuju asteroid terkenal yang bukan merupakan ancaman bagi Bumi, tetapi akan berdampak langsung pada Bulan sedang mengubah gerakan asteroid tersebut di ruang angkasa sehingga dapat diukur secara akurat menggunakan teleskop berbasis darat.

"Dampak asteroid ke planet kita berpotensi menjadi satu-satunya bencana alam yang mampu diprediksi dan dicegah oleh umat manusia secara akurat," ujar Johnson.

Sementara itu, DART dirancang untuk memvalidasi model komputer defleksi asteroid dan menunjukkan defleksi dampak kinetik sebagai salah satu metode yang layak untuk menanggapi ancaman asteroid di masa depan.

Namun, agar teknologi seperti DART dapat berjalan, sangat penting untuk menemukan ancaman dampak dengan waktu peringatan yang cukup bertahun-tahun atau hingga satu dekade sebelumnya.

Dengan demikian, pengembangan berlanjut pada misi Near-Earth Object Surveyor (NEO Surveyor) badan tersebut, yang akan menjadi teleskop ruang angkasa inframerah dan dirancang khusus untuk mempercepat kemampuan NASA menemukan dan mengkarakterisasi sebagian besar NEO yang berpotensi berbahaya, termasuk yang mungkin mendekati Bumi dari langit siang.