Bagikan:

JAKARTA - Senin, 20 Maret  merupakan hari terakhir bagi pengguna Twitter yang menggunakan metode autentikasi dua faktor (2FA) melalui pesan teks (SMS) untuk beralih ke metode lainnya. Twitter akan menempatkan metode SMS 2FA di balik dinding pembayaran Blue seharga  8 dolar AS (Rp135 ribu) per bulan mulai tanggal 20 Maret ini.

Sebagai bagian dari perubahan ini, Twitter juga akan mematikan 2FA untuk akun pengguna yang masih menggunakan verifikasi SMS jika tidak beralih atau membayar untuk Blue sebelum batas waktu tersebut, sehingga meninggalkan akun pengguna rentan terhadap serangan peretas.

Namun, pengguna masih dapat mengaktifkan 2FA secara gratis dengan menggunakan aplikasi autentikasi, seperti Google Authenticator atau Authy. Pengguna juga dapat menggunakan kunci keamanan, tetapi ini memerlukan pembelian perangkat keras.

Twitter menjadikan SMS 2FA sebagai fitur berbayar karena merupakan metode autentikasi paling tidak aman. Meskipun terkesan tidak wajar, hal ini setidaknya dapat mengarahkan pengguna yang tidak berlangganan untuk beralih ke metode lain, karena metode ini dikenal rentan terhadap serangan SIM swapping.

Dilaporkan The Verge, Serangan ini dapat terjadi ketika pelaku kejahatan menggunakan rekayasa sosial atau taktik lain untuk meyakinkan operator seluler Anda untuk mengalihkan nomor telepon Anda ke perangkat mereka. Mereka kemudian dapat mengintersep pesan teks yang Anda terima, termasuk kode SMS 2FA, yang berpotensi memungkinkan mereka untuk mengakses akun Anda.

Meskipun terdengar merepotkan untuk mengunduh dan membuat akun dengan aplikasi autentikasi jika Anda belum menggunakannya, prosesnya sebenarnya cukup sederhana. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang cara mengatur metode 2FA alternatif di Twitter di sini.