Yandex Buat Model Bahasa Besar untuk AI, Diklaim Lebih Besar dari Milik Meta Platform Inc.
Yandex ciptakan bahasa besar untuk AI. (foto: twitter @yandex)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan teknologi asal Rusia, Yandex,  mengatakan pada Kamis, 23 Juni  bahwa mereka telah membuat model bahasa besar guna penelitian kecerdasan buatan terbuka untuk umum. Yandex  berharap untuk menelurkan pengembangan lebih cepat dan lebih dalam dari teknologi AI tertentu.

Model bahasa besar, yang telah menjadi tren utama dalam AI, adalah program hebat yang dapat menghasilkan paragraf teks dan meniru percakapan manusia.

Yandex, seperti banyak perusahaan Rusia, telah mengalami gejolak selama beberapa bulan sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.

Perusahaan, yang lini bisnisnya berkisar dari pencarian online hingga e-commerce dan layanan ride-hailing, mengalami kerugian besar pada kuartal pertama tahun ini. Kerugian ini telah menandai kemungkinan konsekuensi negatif dari sanksi terhadap Rusia. Yandex juga telah kehilangan kepala eksekutif dan wakil kepala eksekutifnya, yang mundur  sebagai bentuk tanggung jawab atas kerugian itu.

Meta Platforms Inc  pada Rabu, 22 Juni, juga merilis apa yang dikatakannya sebagai model kecerdasan buatan sumber terbuka terbesar hingga saat ini. Bahkan terdapat model bahasa 66 miliar parameter, setelah membuat model 175 miliar parameter tersedia untuk komunitas riset AI bulan lalu.

Yandex mengatakan model publiknya lebih besar dari apa yang diklaim oleh Meta.

"YaLM 100B berisi 100 miliar parameter, lebih banyak dari model serupa GPT yang tersedia dalam sumber terbuka di bawah lisensi yang memungkinkan penggunaan komersial," kata Yandex, seperti dikutip Reuters.

"Dengan membuat YaLM 100B tersedia untuk umum, kami berharap dapat memberikan dorongan untuk lebih mengembangkan jaringan saraf generatif," kata Petr Popov, CEO Yandex Technologies.

Teknologi AI, kini menjadi bidang utama penelitian dan pengembangan untuk beberapa platform online utama. AI dapat melanggengkan bias sosial manusia seputar masalah seperti ras dan gender, dan beberapa peneliti memiliki kekhawatiran tentang bahaya yang dapat disebarkan melalui model bahasa yang besar.