JAKARTA - NASA diklaim akan meluncurkan misi ke bulan akhir tahun ini, dengan robot pendarat Peregrine besutan Astrobotic Technology yang hampir rampung diproduksi.
Dalam program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA, Peregrine rencananya akan dikirim ke bulan pada peluncuran pertama roket United Launch Alliance Vulcan Centaur (ULA) di kuartal keempat (Q4) 2022.
Menurut CEO Astrobotic Technology, John Thornton yang memamerkan robot itu belum lama ini. Sekarang Peregrine masih sedang dirakit.
Pekerjaan yang tersisa meliputi pemasangan panel surya, dua tangki bahan bakar, dan dek yang menampung muatan.
"Mesinnya hampir selesai, dan akan segera dipasang. Hanya dalam waktu beberapa bulan, ini akan menuju pengujian lingkungan," ungkap Thornton.
BACA JUGA:
"Ini adalah pendarat pertama bangsa kita yang kembali ke permukaan bulan, hampir 50 tahun sejak Apollo," lanjutnya.
Peregrine, pada kenyataannya, adalah salah satu dari dua pendarat komersial dalam pengembangan yang diluncurkan pada tahun depan untuk program CLPS. Saat ini, Intuitive Machines juga mengerjakan pendarat Nova-C untuk misi IM-1.
Sebelumnya, Astrobotic Technology mengatakan IM-1 akan diluncurkan akhir tahun ini tetapi belum memberikan tanggal spesifik.
Melansir SpaceNews, Sabtu, 23 April, Peregrine juga merupakan pencari jalan untuk pendarat yang jauh lebih besar, Griffin. Saat ini, Griffin sedang dibangun Astrobotic untuk mengirimkan penjelajah VIPER NASA ke kutub selatan bulan pada akhir 2023.
Kutub selatan bulan merupakan sumber daya berada.
Namun, pertama-tama, Peregrine harus sampai ke bulan lebih dahulu. Menunjukkan Peregrine ke publik adalah tanda bahwa misi tetap di jalur untuk diluncurkan tahun ini.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pesawat ruang angkasa akan mengirimkan 24 muatan ke permukaan bulan.
Muatan itu berisi 11 instrumen ilmiah dari NASA, penjelajah dari Universitas Carnegie Mellon, kargo dari beberapa perusahaan lain, dan pesan budaya dari individu di sekitar Bumi. Muatan ini telah diintegrasikan ke dek penerbangan Peregrine, yang akan segera dipasang di pendarat.
Nantinya, Peregrine dijadwalkan menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang terbang dengan roket ULA, penerus peluncur Atlas V dan Delta IV ULA. Penerbangan perdana roket ULA awalnya dijadwalkan untuk 2021, tetapi ditunda karena masalah rantai pasokan untuk pendarat Peregrine.