Bagikan:

JAKARTA - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk memperketat pembatasan terhadap penjualan chip H20 Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar China. Hal ini dikatakan oleh tiga sumber yang mengetahui pembahasan tersebut.

Diskusi mengenai pembatasan pengiriman chip tersebut ke China masih berada dalam tahap awal di kalangan pejabat pemerintahan Trump. Namun, ide ini sebenarnya sudah dipertimbangkan sejak era pemerintahan Presiden Demokrat sebelumnya, Joe Biden.

Chip H20 milik Nvidia dirancang untuk mematuhi aturan ekspor AS yang telah diterapkan sejak masa Biden, dengan kemampuan menjalankan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI). Namun, meskipun ada pembatasan ekspor chip AI ke China, beberapa produk seperti H20 masih dapat dikirim secara legal.

Gedung Putih belum memberikan tanggapan terkait rencana kebijakan ini. Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Nvidia menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintahan AS dalam mengembangkan kebijakan terkait AI.

Setelah laporan ini pertama kali diterbitkan oleh Bloomberg, saham Nvidia yang sebelumnya sudah mengalami penurunan semakin melemah.

Kekhawatiran semakin meningkat bahwa China mulai mengejar ketertinggalan dengan AS dalam pengembangan AI. Pekan lalu, perusahaan teknologi China, DeepSeek, meluncurkan asisten AI gratis yang diklaim dapat beroperasi dengan lebih sedikit data dan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan model AI pesaing, yang berpotensi menjadi titik balik dalam skala investasi AI.

"Topik ini sudah dibahas selama lebih dari setengah tahun di tingkat pejabat tinggi," kata Lennart Heim, peneliti dari RAND. Ia menambahkan bahwa pembatasan lebih lanjut terhadap chip AI ke China telah direkomendasikan sejak pemerintahan Biden.

Pemerintahan Biden sebelumnya telah menerapkan berbagai pembatasan ekspor chip AI ke China serta membatasi pengirimannya ke sejumlah negara lain. Namun, hingga saat ini, beberapa chip seperti Nvidia H20 masih dapat dikirim ke China secara legal.