Bagikan:

JAKARTA – Microsoft secara resmi meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) R1 dari startup China, DeepSeek, di platform komputasi awan Azure serta alat pengembang GitHub. Langkah ini diumumkan oleh perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu pada Rabu 29 Januari.

Model AI R1 kini tersedia dalam katalog model Azure dan GitHub, bergabung dengan lebih dari 1.800 model lain yang telah ditawarkan oleh Microsoft.

DeepSeek baru saja meluncurkan asisten AI gratis yang diklaim menggunakan lebih sedikit data dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan layanan AI yang sudah ada. Hanya dalam hitungan hari, aplikasi ini sukses melampaui jumlah unduhan ChatGPT dari Apple App Store, memicu kepanikan di kalangan investor saham teknologi.

Peluncuran model AI DeepSeek di Azure juga menunjukkan upaya Microsoft untuk mengurangi ketergantungannya pada OpenAI, pembuat ChatGPT. Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Microsoft tengah menambahkan model AI internal dan pihak ketiga guna memperkuat produk AI andalannya, Microsoft 365 Copilot.

Microsoft juga mengonfirmasi bahwa pelanggan akan segera dapat menjalankan model R1 secara lokal di perangkat Copilot+ PC. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran terkait privasi dan berbagi data dalam penggunaan model AI.

Namun, tantangan tetap ada. DeepSeek telah menyatakan bahwa data pengguna disimpan di server di China, yang dapat menjadi hambatan dalam adopsi model ini di Amerika Serikat.

Investigasi Microsoft dan OpenAI terhadap DeepSeek

Sementara itu, Microsoft dan OpenAI dilaporkan sedang menyelidiki dugaan bahwa output data teknologi OpenAI diperoleh secara tidak sah oleh pihak yang terkait dengan DeepSeek. Laporan dari Bloomberg News pada Selasa 28 Januari mengungkap adanya investigasi terhadap kemungkinan pelanggaran tersebut.

Kehadiran DeepSeek di ranah AI telah mendorong para pesaing untuk merespons. CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa perusahaannya akan mempercepat peluncuran pembaruan, yang kemudian diwujudkan dengan rilis versi ChatGPT yang dirancang khusus untuk lembaga pemerintah AS.

Tak hanya Microsoft dan OpenAI, raksasa teknologi China, Alibaba, juga merilis versi terbaru dari model AI Qwen 2.5 pada Rabu 29 Januari, bertepatan dengan hari pertama perayaan Tahun Baru Imlek.