Microsoft Klaim Alat Terjemahannya Lebih Unik dari Google Berkat Kemajuan AI
Microsoft Translator sudah mencapai tonggak 100 bahasa di dunia. (foto: microsoft)

Bagikan:

JAKARTA - Layanan terjemahan teks Microsoft yang mengadopsi teknologi AI, Microsoft Translator saat ini telah mendukung lebih dari 100 bahasa dan dialek yang berbeda.

Dengan tambahan 12 bahasa baru termasuk Georgian, Macedonian, Tibetan, dan Uyghur, Microsoft mengklaim bahwa Translator sekarang dapat membuat teks dan informasi dalam dokumen yang bisa diakses oleh 5,66 miliar orang di seluruh dunia.

Memang, Microsoft bukan yang pertama memiliki 100 bahasa di alat terjemahannya. Sebelumnya, ada sang pesaing Google Translate yang lebih dahulu mencapai tonggak sejarah itu pertama kali pada Februari 2016.

Namun, yang membuat berbeda dari Google, Microsoft menyatakan bahwa bahasa baru itu didukung oleh kemajuan unik dalam AI dan akan tersedia di aplikasi Translator, Office, dan Translator untuk Bing, serta Azure Cognitive Services Translator dan Azure Cognitive Services Speech.

“Seratus bahasa adalah tonggak sejarah yang baik bagi kami. Kita dapat memanfaatkan (kesamaan antar bahasa) dan menggunakannya untuk meningkatkan keluarga bahasa secara keseluruhan," ungkap Chief Technology Officer (CTO) Microsoft Azure AI Xuedong Huang seperti dikutip dari VentureBeat, Selasa, 12 Oktober.

Teknologi AI pada Translator yang didukung adalah Z-code, bagian dari inisiatif kode XYZ Microsoft yang lebih besar untuk menggabungkan model AI untuk teks, penglihatan, audio, dan bahasa untuk menciptakan sistem AI yang dapat berbicara, melihat, mendengar, dan memahami.

Z-code menyediakan kerangka kerja, arsitektur, dan model untuk terjemahan bahasa AI multibahasa berbasis teks untuk seluruh keluarga bahasa. Karena berbagi elemen linguistik di seluruh bahasa yang serupa dan pembelajaran transfer, yang menerapkan pengetahuan dari satu tugas ke tugas terkait lainnya, Microsoft mengklaim telah berhasil meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya untuk kemampuan terjemahan mesinnya.

Dengan kode-Z, Microsoft menggunakan pembelajaran transfer untuk melampaui bahasa yang paling umum dan meningkatkan akurasi terjemahan untuk bahasa bersumber daya rendah, yang mengacu pada bahasa dengan data pelatihan di bawah 1 juta kalimat.

Sekitar 1.500 bahasa yang dikenal sesuai dengan kriteria ini, itulah sebabnya Microsoft mengembangkan proses pelatihan terjemahan multibahasa yang menggabungkan keluarga bahasa dan model bahasa.

Model bahasa kode-Z dilatih secara multibahasa di banyak bahasa, dan pengetahuan itu ditransfer antar bahasa. Pada bulan Agustus, Microsoft mengatakan bahwa model kode-Z dengan 10 miliar parameter dapat mencapai hasil mutakhir pada terjemahan mesin dan tugas peringkasan lintas bahasa.

Sementara itu, Google juga menggunakan teknik AI untuk meningkatkan kualitas terjemahan bahasa di seluruh layanannya. Tidak mau kalah, Facebook baru-baru ini mengungkapkan model yang menggunakan kombinasi terjemahan kata demi kata dan terjemahan balik untuk mengungguli sistem untuk lebih dari 100 pasangan bahasa. Microsoft, pada bagiannya, menunjuk pada daya tarik Translator sebagai bukti kecanggihan platform.