JAKARTA - Instagram menyatakan pada Senin, 11 Oktober bahwa pihaknya sedang menguji fitur untuk memberi tahu pengguna tentang pemadaman atau masalah teknis secara langsung pada aplikasi berbagi foto. Ini dilakukan setelah beberapa hari terjadi dua pemadaman yang mengganggu layanan raksasa media sosial itu.
Tes akan berjalan di Amerika Serikat dan akan berlangsung selama beberapa bulan, kata Instagram dalam sebuah posting blog. (https://bit.ly/3oRjLwM)
Pada 4 Oktober, pemadaman selama enam jam membuat 3,5 miliar pengguna perusahaan tidak dapat mengakses media sosial dan layanan perpesanannya, termasuk WhatsApp, Instagram, dan Messenger.
Sebelumnya pada Senin lalu, kembali banyak pengguna menghadapi masalah dengan Instagram, menurut laporan pengguna di grup pemantau web Downdetector.
Bahkan Perusahaan juga berencana untuk meluncurkan fitur yang akan membantu memudahkan orang untuk mengetahui apakah akun mereka berisiko dinonaktifkan.
BACA JUGA:
Akibat pemadaman itu, Raksasa media sosial ini telah menjadi pusat meme dan lelucon di Twitter setelah pemadaman. Kini mereka, juga bergulat dengan tuduhan mantan karyawan yang menjadi whistleblower Frances Haugen bahwa perusahaan telah berulang kali memprioritaskan keuntungan daripada menekan ujaran kebencian dan informasi yang salah.
Haugen, yang memberikan dokumen yang mendukung penyelidikan Wall Street Journal dan sidang Senat tentang bahaya Instagram terhadap gadis remaja, telah setuju untuk bertemu dengan dewan pengawas Facebook dalam beberapa minggu mendatang untuk memberi tahu mereka tentang apa yang dia pelajari saat bekerja di perusahaan.