JAKARTA - NASA akhirnya menunda penerbangan penjelajah VIPER, yakni bot khusus yang dirancang untuk berburu air di permukaan Bulan. Awalnya NASA akan memulai ekspedisi ke Bulan pada November 2023. Namun kini VIPER ditargetkan untuk diluncurkan pada November 2024 untuk memungkinkan pengujian pendarat yang akan mengantarkan kendaraan ke permukaan Bulan.
VIPER singkatan dari Volatile Investigating Polar Exploration Rover adalah komponen besar dari program Artemis NASA, yang bertujuan untuk mengirim manusia kembali ke Bulan. Robot penjelajah ini pada dasarnya, adalah seorang pencari.
To allow for additional testing of the lunar lander that will deliver our VIPER rover to the lunar South Pole, its arrival to the Moon is now scheduled for 2024.
More details: https://t.co/yvIWPCrv9s pic.twitter.com/rd3Ufk7S3o
— NASA Ames (@NASAAmes) July 18, 2022
Robot Dilengkapi dengan roda gesit khusus, instrumen sains, dan bor. VIPER dirancang untuk berburu air es atau air membeku yang diperkirakan berada di permukaan Bulan untuk menentukan berapa banyak yang ada di sana, seberapa tersebar airnya, dan apa jenis bentuk airnya. Dengan begitu, jika misi masa depan ingin menambang air di Bulan, mereka akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang di mana mencarinya dan alat apa yang mereka perlukan.
Untuk membawa VIPER ke Bulan, NASA mengontrak perusahaan komersial bernama Astrobotic melalui program CLPS badan antariksa. Ini adalah sebuah inisiatif untuk menggembleng perusahaan swasta untuk membangun platform pendaratan komersial di bulan.
BACA JUGA:
Astrobotic, yang sedang mengerjakan armada robot pendarat bulan, berencana menggunakan pendarat Griffin masa depan untuk membawa VIPER ke permukaan Bulan. Tetapi saat ini, NASA mengumumkan bahwa mereka telah meminta pengujian tambahan pendarat Griffin, yang mendorong tanggal peluncuran yang diproyeksikan kembali ke akhir 2024.
Adanya perubahan itu, NASA memberi Astrobotic tambahan 67,8 juta dolar AS (Rp1 triliun), sehingga total nilai kontrak perusahaan untuk VIPER misi menjadi 320,4 juta dolar AS (Rp4,7 triliun).
Meskipun rover tertunda, NASA berencana untuk menerbangkan versi instrumen VIPER pada dua pendarat komersial yang akan datang menuju Bulan akhir tahun ini. Kedua pendarat itu termasuk satu sedang dikembangkan oleh perusahaan Intuitive Machines yang berbasis di Houston, serta pendarat lain yang lebih kecil yang disebut Peregrine sedang dikembangkan oleh Astrobotic.