JAKARTA - Hyundai Heavy Industries (HHI) dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) bersaing ketat memenangkan kontrak senilai 2 triliun won atau 1,7 miliar dolar AS, untuk membangun kapal induk pertama Korea Selatan atau CVX.
pesanan senilai 2 triliun won ($1,7 miliar) untuk membangun kapal induk pertama Korea, yang dikenal sebagai CVX.
Besarnya proyek kapal induk pertama untuk dua pembuat kapal dapat menyebabkan kesepakatan tambahan untuk kapal besar seperti itu baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Menurut sumber, Kementerian Pertahanan Korea Selatan diperkirakan akan mulai menerima tawaran untuk desain awal CVX pada awal tahun depan, proyek ini bernilai 3 triliun won dengan konstruksi terhitung lebih dari 2 triliun won, mengutip Korea Times 22 Oktober.
Kapal tersebut akan berbobot 30.000 ton dengan panjang 260m dan lebar 40m. Ukuran itu akan membuat kapal induk mampu mengangkut 12 F-35B dan delapan helikopter serang. Kapal dapat membawa hingga 16 jet tempur dengan mengurangi jumlah helikopter.
Jika Majelis Nasional meloloskan anggaran untuk CVX pada akhir tahun ini, desain awal akan memakan waktu sekitar dua hingga tiga tahun untuk diselesaikan, sementara konstruksi akan memakan waktu lima hingga tujuh tahun.
Pada Oktober 2019, HHI ditugaskan untuk memberikan desain konseptual untuk kapal, yang selesai pada Desember tahun lalu. Dimulainya penawaran awal secara resmi akan menandai peluncuran proyek CVX.
Hanya HHI dan DSME yang diperbolehkan mengikuti penawaran CVX dan kedua perusahaan tersebut sibuk memperluas kerjasama dengan perusahaan lokal dan asing untuk memenangkan pesanan tersebut. HHI baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Korea Aerospace Industries (KAI), yang merupakan satu-satunya perusahaan domestik yang mampu membangun jet tempur dan juga helikopter militer.
BACA JUGA:
Pada Bulan Agustus, HHI juga menandatangani kemitraan dengan salah satu pembuat kapal terkemuka di Inggris, Babcock International, yang mengambil bagian dalam pengembangan kapal induk kelas Ratu Elizabeth dan memiliki teknologi mutakhir dalam pembangunan kapal tersebut.
Sementara di Bulan Juni, DSME bergandengan tangan dengan Fincantieri yang dikelola negara Italia, yang memiliki pengalaman sebelumnya dalam mengembangkan kapal perusak dan kapal induk generasi berikutnya. Pada bulan Agustus, DSME juga menandatangani MOU dengan Hanjin Heavy Industries & Construction, yang telah membangun lebih dari 1.000 kapal selama 50 tahun terakhir.