Cegat Jet Tempur dan Pembom Korea Utara, Korea Selatan Kirim 30 Pesawat Tempur
Ilustrasi jet tempur F-15 Korea Selatan. (Wikimedia Commons/대한민국 국군/Republic of Korea Armed Forces)

Bagikan:

JAKARTA - Korea Selatan menerbangkan jet tempur setelah pesawat tempur Korea Utara melakukan latihan pengeboman pada Kamis, kata Kementerian Pertahanan Seoul, usai kapal perang Sekutu mengadakan latihan pertahanan rudal, sebagai respon penembakan rudal balistik Pyongyang.

Terbang dalam formasi, Korea Utara mengirimkan delapan jet tempur dan empat pembom untuk latihan pengeboman, direspon dengan pengerahan 30 jet tempur oleh Korea Selatan.

"12 pesawat militer Korea Utara, empat pembom dan delapan jet tempur, terbang dalam formasi dan mungkin melakukan latihan menembak pada Hari Kamis," menurut pejabat militer Korea Selatan, seperti mengutip Korea Times 6 Oktober.

"Penerbangan formasi terjadi di selatan 'jalur pemantauan khusus' antara Kota Pyongyang dan Wonsan di Korea Utara sekitar pukul 2 siang, dan mereka diasumsikan telah melakukan latihan menembak dari udara ke permukaan," sambungnya.

Sementara melansir Reuters, pesawat-pesawat tempur menyerbu setiap sisi perbatasan yang dijaga ketat, di tengah meningkatnya ketegangan atas serangkaian uji coba rudal oleh Pyongyang.

Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut pada Hari Kamis ke arah Jepang, hanya satu jam setelah mengutuk reposisi kapal induk USS Ronald Reagan (CVN-76) AS bersama kelompok penyerangnya ke wilayah tersebut.

Sejak awal tahun 2022 hingga saat ini, Korea Utara telah meluncurkan sekitar 40 rudal, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya, Hwasong-17 dan tampaknya siap untuk mengadakan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017, kata para pejabat di Seoul dan Washington.

Merespon peluncuran rudal Hari Kamis, kelompok penyerang kapal induk USS Ronald Reagan (CVN-76), bergabung dengan kapal perusak dari Korea Selatan dan Jepang dalam pelatihan pertahanan rudal maritim, kata militer Korea Selatan pada Hari Kamis.

"Pelatihan ini berfokus pada penguasaan prosedur deteksi, pelacakan, dan intersepsi melalui informasi target bersama di bawah skenario (Korea Utara) melakukan provokasi rudal balistik," terangnya dalam sebuah pernyataan.