JAKARTA - Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban memprediksi, konflik bersenjata di Ukraina akan berakhir pada tahun 2025.
"Perang (di Ukraina) akan berakhir pada tahun 2025. Perang ini akan berakhir dengan sebuah perjanjian damai atau dengan runtuhnya salah satu pihak yang berperang," katanya meramalkan dalam wawancara dengan surat kabar Magyar Nemzet, melansir TASS 24 Desember.
Lebih jauh PM Orban memperingatkan, "Amerika dan Eropa telah menghabiskan sekitar 300 miliar euro untuk perang (di Ukraina)."
"Dengan uang ini, kita bisa saja mencapai peningkatan yang cepat dalam standar hidup di seluruh Eropa," katanya.
"Kita bisa saja mengangkat seluruh Balkan ke tingkat perkembangan Eropa. Kita bisa saja membatasi migrasi dan membangun sistem pertahanan Eropa yang benar-benar baru. Tapi uang ini terbuang percuma," urai PM Orban.
PM Orban menambahkan, perang di Ukraina hanya menyebabkan kematian dan kehancuran.
"Jutaan orang telah meninggalkan Ukraina, yang infrastruktur, transportasi, dan sistem energinya telah hancur. Negara ini tidak akan mampu menghidupi dirinya sendiri secara ekonomi di masa mendatang," jelas PM Orban.
Sebelumnya, Pemerintah Hongaria berulang kali menyatakan konflik Ukraina tidak dapat diselesaikan di medan perang. Satu-satunya tempat untuk berdamai adalah di meja perundingan.
BACA JUGA:
PM Orban mengkonfirmasi, ia menggantungkan harapan untuk mencapai tujuan ini pada pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump, yang telah berjanji untuk mengatasi situasi di Ukraina.
Ia percaya, kembalinya politisi Partai Republik itu ke Gedung Putih membuat "dunia akan menjadi tempat yang lebih aman."