JAKARTA - Perserikatan Bangsa Bangsa menyebutkan jumlah korban tewas akibat pembantaian geng di kawasan kumuh Haiti terkait dengan sihir bertambah hingga lebih dari 200 orang.
Dalam laporannya Hari Senin PBB menyebutkan, sedikitnya 207 orang tewas oleh anggota geng Wharf Jeremie di kawasan Cite Soleil, Haiti, awal bulan ini, setelah sebelumnya menyebutkan korban tewas sebanyak 187 orang.
Dalam laporan terbaru, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM mengatakan, sedikitnya 134 pria dan 73 wanita, sebagian besar dari mereka adalah warga lanjut usia yang dituduh melakukan sihir, tewas dalam waktu kurang dari seminggu setelah eksekusi massal, penculikan dan penggerebekan oleh sekitar 300 anggota geng Wharf Jeremie.
Pimpinan geng Monel "Mikano" Felix memerintahkan serangan tersebut setelah anaknya jatuh sakit, menuduh penduduk setempat menyebabkan penyakit tersebut melalui Voodoo. Banyak korban diculik dari kuil Voodoo dan upacara keagamaan, kata PBB, melansir Reuters 24 Desember.
Menurut PBB, geng Mikano telah menguasai wilayah kecil namun strategis antara pelabuhan utama, gudang-gudang di sekitarnya dan jalan raya nasional di luar ibu kota selama sekitar 15 tahun.
Setelah pembunuhan tersebut, anggota geng berusaha menghapus bukti dengan menyita ponsel, membakar mayat dan membuangnya ke laut.
BACA JUGA:
Pembunuhan itu mengejutkan negara Karibia tersebut, yang telah dilanda konflik geng yang semakin memburuk, memperparah kekurangan pangan yang parah, sementara negara-negara tetangganya terlambat memberikan bantuan keamanan yang telah lama dijanjikan.
Diketahui, lebih dari 5.300 orang telah tewas di Haiti sejak Januari dan lebih dari 12.000 orang sejak awal tahun 2022, menurut PBB, sementara lebih dari 700.000 orang telah mengungsi di dalam negeri.