JAKARTA - Pejabat senior Kremlin menginginkan perluasan organisasi secara bertahap, saat jumlah negara yang tertarik dengan kelompok ekonomi BRICS terus bertambah.
Ajudan Presiden Rusia Yuri Ushakov mengatakan, lebih dari 20 negara, selain negara mitra terpilih, menunjukkan minat dalam dialog sistemik dengan BRICS.
"Pintu asosiasi tetap terbuka untuk negara-negara yang berpikiran sama. Saat ini, lebih dari dua lusin negara telah menunjukkan minat dalam dialog sistemik dengan BRICS: Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Burkina Faso, Kamboja, Chad, Kolombia, Republik Kongo, Guinea Ekuatorial, Honduras, Laos, Kuwait, Maroko, Myanmar, Nikaragua, Pakistan, Palestina, Senegal, Sudan Selatan, Sri Lanka, Suriah, Venezuela, dan Zimbabwe," rinci Ushakov, melansir TASS 24 Desember.
Selain negara-negara di atas, Ushakov mengatakan Eritrea juga ingin bekerja sama dengan BRICS.
Ushakov juga menyoroti pentingnya perluasan organisasi yang terkendali dan bertahap.
"Jelas perluasan asosiasi kami yang tidak terkendali akan mematahkan tulang punggungnya. Kami percaya bahwa kami membutuhkan langkah-langkah yang bertahap, harmonis, dan akurat. Seperti yang telah kami ambil selama masa jabatan kami sebagai ketua," Ushakov menyimpulkan.
Sebelumnya, Ajudan Presiden Rusia Ushakov mengumumkan pada tanggal 23 Oktober, daftar 13 negara yang berpotensi menjadi negara mitra BRICS telah disetujui.
Sedangkan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Pankin mengatakan pada tanggal 15 November, Thailand, Indonesia, dan Malaysia telah menjadi mitra BRICS.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko, pada gilirannya, mengatakan kepada Izvestia, Vietnam juga telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra.
BACA JUGA:
Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov yang juga menjabat sebagai sherpa BRICS Moskow mengatakan, daftar negara mitra kelompok kerja sama ekonomi itu yang baru akan dipublikasikan dalam dua minggu mendatang.
"Ada dua minggu tersisa sebelum akhir tahun Rusia (presidensi BRICS). Inilah saatnya kita harus menyelesaikan situasi dalam koordinasi dengan mitra kita dan mengumumkan daftar mereka yang telah menyetujui semuanya," katanya dalam wawancara dengan Pusat Analisis TASS.
Diketahui, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab menjadi anggota kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) pada tanggal 1 Januari 2024. Sedangkan Arab Saudi saat ini berstatus sebagai negara yang diundang.