Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan pada Hari Selasa, Ukraina tidak akan memenangkan perang dengan Rusia di medan perang, menambahkan dialog dan gencatan senjata diperlukan untuk menyelamatkan nyawa.

Berbicara dalam sebuah pengarahan di Strasbourg, Prancis, PM Orban mengatakan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump, jika terpilih, tidak akan menunggu hingga pelantikannya, tetapi akan mulai mengupayakan perdamaian di Ukraina tepat setelah pemilihan 5 November, menambahkan para pemimpin Eropa harus bereaksi terhadap hal itu.

PM Orban juga mengatakan, komunikasi langsung dan tidak langsung diperlukan antara pihak-pihak yang bertikai, merupakan bagian dari politik internasional bahwa pihak ketiga menjadi penengah di antara mereka.

"Kami tidak ingin menghalangi apa pun, kami hanya ingin meyakinkan para pemimpin Eropa untuk mengubah strategi mereka (terkait Ukraina) karena strategi saat ini tidak berhasil," kata PM Orban, dilansir dari Reuters 9 Oktober.

Sebelumnya, beberapa hari setelah Hongaria mengambil alih jabatan presiden bergilir Uni Eropa pada Bulan Juli, PM Orban memulai misi perdamaiannya sendiri yang mencakup kunjungan ke Moskow dan Kyiv serta menemui Trump, langkah yang memicu reaksi keras dari para pemimpin Eropa.

Dalam kesempatan yang sama, PM Orban juga mengatakan negaranya menginginkan hubungan ekonomi yang normal dengan Rusia di area yang tidak terpengaruh sanksi.

Hongaria diketahui sangat bergantung pada impor minyak mentah dan gas Rusia, dan Rosatom Rusia juga sedang membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Hongaria.

"Kami transparan, kami melakukan apa yang kami katakan. Dan kami pikir di area yang tidak ada sanksi antara Uni Eropa dan Rusia, tentu saja kami ingin memiliki hubungan ekonomi yang normal dengan Rusia," kata PM Orban, menuduh beberapa rekan Barat "munafik", dengan menyebutkan berapa banyak minyak dan gas yang telah mereka beli dari Rusia, tanpa menyebutkan nama negara tersebut.