JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran mengatakan negara itu tidak menginginkan perang, sebaliknya, ingin menghentikannya, saat Teheran dikabarkan memiliki sedikitnya 10 skenario balasan untuk menanggapi respons Israel.
Sumber informasi mengatakan, pasukan militer Iran telah menyiapkan setidaknya sepuluh skenario untuk menanggapi kemungkinan tindakan rezim Zionis terhadap negara itu.
Sumber militer mengonfirmasi kepada Tasnim, seperti dikutip 8 Oktober, unit perencanaan dan pengaturan di Angkatan Bersenjata Iran telah menyusun setidaknya 10 skenario yang tepat untuk menanggapi kemungkinan tindakan Zionis, mengatakan salah satu dari rencana tersebut dapat digunakan bila diperlukan.
Skenario tersebut dapat diperbarui, kata sumber itu seraya menambahkan, persiapnnya menunjukkan keseriusan Iran untuk menunjukkan tanggapan terhadap tindakan yang bermusuhan.
"Tanggapan Iran tidak akan selalu berupa balasan pada tingkat yang sama dengan tindakan Israel, tetapi mungkin lebih keras dan menargetkan target yang berbeda yang akan mengintensifkan efektivitas tanggapan," kata sumber militer.
Sumber-sumber tersebut juga mencatat, wilayah yang diduduki oleh Zionis jauh lebih kecil daripada wilayah Iran dan Israel memiliki "infrastruktur yang lebih sensitif dan lebih sedikit", sehingga pembalasan Iran dapat menimbulkan masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada rezim Israel.
Sementara itu, berbicara di sela-sela konferensi konferensi bertajuk "Al-Aqsa Storm; The Beginning of Nasrallah", Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Iran tidak menginginkan perang, namun siap dengan berbagai skenario yang mungkin terjadi terkait Israel.
"Kebijakan Iran adalah mendukung Perlawanan dan kami tidak akan menyimpang dari kebijakan dasar ini dengan cara apa pun," kata Menlu Araghchi, dikutip dari Mehr.
"Jika ada konsultasi, itu adalah untuk menghentikan kejahatan. Kami telah menyatakan berkali-kali, Iran tidak ingin meningkatkan ketegangan, meskipun kami tidak takut perang," lanjutnya.
"Kami siap menghadapi skenario apa pun, angkatan bersenjata sepenuhnya siap. Kebijakan kami adalah menghentikan perang dan mencapai gencatan senjata yang dapat diterima," urainya dalam konferensi yang digelar Hari Selasa.
BACA JUGA:
Diketahui, Iran menanggapi pembunuhan Israel terhadap Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Seyed Hassan Nasrallah dan jenderal senior IRGC Abbas Nilforoushan dengan meluncurkan sebanyak 200 rudal balistik ke pangkalan militer dan intelijen rezim Zionis di seluruh wilayah Palestina yang diduduki pada 1 Oktober.
Israel mengecam serangan itu dan berjanji akan membalas. Teheran memperingatkan, tindakan balasan apa pun oleh Israel akan direspons dengan keras, proporsional dan diperhitungkan dengan matang.