JAKARTA - Pemimpin Kelompok Hamas Yahya Sinwar muncul kembali setelah menghilang selama berhari-hari, menyebabkan spekulasi ia telah terbunuh, menurut sebuah laporan.
Sinwar melanjutkan kontak dengan negosiator Hamas di Qatar setelah tidak muncul di radio, menurut reporter Axios Barak Ravid, dikutip dari New York Post 8 Oktober.
Sinwar, yang statusnya tidak diketahui setelah ia menghilang pada 22 September, muncul kembali pada Hari Senin untuk menjalin kontak dengan delegasi Hamas di Doha, Ravid melaporkan.
Laporan beredar bulan lalu, Sinwar mungkin telah terbunuh dalam salah satu serangan udara Israel di Jalur Gaza, tetapi pejabat tidak menemukan bukti yang mendukung klaim tersebut.
Namun, baik Israel Defense Foces maupun badan intelijen Shin Bet membuka penyelidikan terhadap Sinwar untuk menyelidiki apakah ia masih hidup.
Bukan hal yang aneh bagi Sinwar, yang menghilang di dalam jaringan terowongan Hamas pada 10 Oktober, untuk tidak memberi kabar lewat radio.
Sebelumnya, taktik tersebut telah memicu laporan palsu sebelumnya tentang kematiannya, seperti yang terjadi pada Bulan Desember setelah serangan udara Israel di Khan Younis, tempat Sinwar pernah tinggal.
Pakar kontra-terorisme mengatakan kepada The Post, Sinwar kemungkinan menghindari semua komunikasi radio untuk menghindari jaringan intelijen Israel.
Pemimpin Hamas kemungkinan besar mengandalkan kurir untuk menyampaikan pesan saat ia bersembunyi di bawah tanah di Gaza.
Masih belum jelas apa arti kembalinya Sinwar ke meja perundingan bagi kesepakatan gencatan senjata yang terhenti.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada situs berita Walla, tampaknya Sinwar sama sekali tidak melunakkan posisinya pada kesepakatan gencatan senjata dan sandera, seperti dikutip dari The Times of Israel.
Hamas diketahui menuntut penarikan penuh militer Israel dari Gaza dan penghentian perang secara permanen. Di sisi lain, Israel telah menolak pengaturan apa pun yang akan memungkinkan kelompok militan tersebut untuk mempertahankan kendali atas Jalur Gaza dan membangun kembali kekuatan militernya.
Di Qatar, seorang diplomat senior Doha mengatakan kepada The Jerusalem Post, laporan tentang kontak langsung tersebut adalah palsu, dan semua upaya negosiasi telah dilakukan melalui tokoh politik senior Hamas, Khalil al-Hayya.
BACA JUGA:
Berbicara secara eksklusif kepada The Jerusalem Post, diplomat tersebut mengklarifikasi semua upaya mediasi dilakukan secara eksklusif melalui perwakilan dari kantor politik Hamas di Doha.
Sementara itu, mantan interogator dinas keamanan Shin Bet yang menangani Sinwar mengatakan kepada The Daily Mail pada Hari Senin, pemimpin Hamas itu membawa 25 kilogram (sekitar 55 pon) dinamit dalam rekaman video dirinya berjalan melalui terowongan beberapa hari setelah peristiwa 7 Oktober 2023.
Rekaman video tersebut, yang dirilis oleh IDF pada Bulan Februari memperlihatkan Sinwar berjalan melalui terowongan Gaza bersama beberapa anggota keluarganya dan merupakan visual pertama dan satu-satunya yang dipublikasikan dari pemimpin teror tersebut setelah 7 Oktober.