Kota Kuno Soli Pompeiopolis di Turki Selatan akan Dijadikan Museum Terbuka
Situs kuno Soli Pompeiopolis di Turki. (Wikimedia Commons/Carole Raddato)

Bagikan:

JAKARTA - Kota kuno Soli Pompeiopolis akan berfungsi sebagai museum terbuka atau archaeopark di Provinsi Mersin selatan Turki.

Seiring dengan selesainya penggalian musim ke-23, yang dipimpin oleh Remzi Yağc dri Universitas Dokuz Eylül di Provinsi Izmir barat Turki, para arkeolog bekerja untuk mengubah situs kuno itu menjadi sebuah taman arkeo.

"Tujuan kami adalah untuk membangun hubungan antara area yang kami gali dan mengubah lokasi ini menjadi taman arkeolog," kata arkeolog Yağcı kepada Anadolu Agency (AA) di lokasi penggalian, seperti mengutip Daily Sabah 7 Oktober.

Dalam penggalian terbaru, makam peringatan astronom dan penyair Yunani terkenal Aratus benar-benar digali di kota kuno, yang berfungsi sebagai pelabuhan utama pada abad kedua dan ketiga SM, dan berisi kolom berusia ribuan tahun yang dipertahankan hingga hari ini. Tim penggali akan terdiri dari 20 orang tahun depan, akan membantu dalam lansekap daerah tersebut, dan melakukan pekerjaan restorasi kata Yağcı.

"Mengubah kota kuno menjadi archaeopark akan meningkatkan minat terhadap situs tersebut. Orang-orang akan dapat melihat segala sesuatu yang dapat ditemukan di kota kuno," tukas Yağcı.

"(Pengunjung) akan membangun hubungan antara struktur monumental di atas dan di bawah tanah. Ketika mereka memasuki pelabuhan, mereka akan melihat bahwa itu salah satu yang terbesar di Mediterania Timur dan bahwa laut datang jauh ke selatan jalan bertiang," tambahnya.

soli pompeiopolis
Reruntuhan di situs kuno Soli Pompeiopolis, Turki. (Wikimedia Common/Vassia Atanassova)

Menggarisbawahi situs tersebut akan menjadi "titik fokus kegiatan pendidikan di wilayah tersebut," katanya, "Kami akan membawa orang-orang bertatap muka dengan sejarah."

Tahun depan, para arkeolog berencana untuk mengerjakan pelabuhan, jalan bertiang, gundukan yang ditemukan di kota kuno dan pemandian Romawi yang telah dihancurkan oleh gempa bumi dan faktor eksternal lainnya.

"Mengingat tempat-tempat yang telah kami gali, kami melihat bahwa sejarah Soli membentang kembali ke periode Neolitik, seperti halnya Gundukan Yumuktepe," ungkap Yağcı, merujuk pada penggalian terdekat dari situs kuno Yumuktepe yang berasal dari 7.000 SM. dan terletak di kota Mersin.

"Semua lapisan arkeologi dari Neolitik hingga saat ini ada di sini," tambah sang arkeolog.

Soli-Pompeiopolis juga merupakan salah satu pelabuhan penting wilayah Cicilia pada abad kedua dan ketiga SM. Selama abad keempat SM, itu berada di bawah kekuasaan Persia. Namun, fakta bahwa mereka mencetak koin sendiri menunjukkan otonomi mereka di bawah kekuasaan Persia.

Setelah Alexander Agung mengusir Persia dari Cicilia, Soli-Pompeiopolis jatuh di bawah kekuasaan kerajaan Makedonia dan kemudian Kekaisaran Seleukia. Kota kuno ini menjalani masa kejayaannya selama periode Helenistik di bawah pemerintahan Seleukia.