JAKARTA - Para arkeolog menggali gerbang masuk Kuil Zeus di kota kuno Magnesia di distrik Ortaklar di Provinsi Aydın selatan Turki. Magnesia, kota kuno Yunani rumah bagi dua kuil, satu untuk Artemis dan satu untuk Zeus.
Cagar alam Artemis, stadion, area teater, 80 patung dan berbagai barang telah digali di kota kuno Magnesia sejauh ini, selama penggalian yang dipimpin oleh profesor asosiasi Departemen Arkeologi Universitas Ankara Görkem Kökdemir.
Berbicara kepada Anadolu Agency (AA), Kökdemir mengatakan Magnesia adalah kota terkemuka di zaman kuno dengan festival keagamaannya yang diadakan di kuil dan tempat suci.
"Kami pikir kuil yang kami temukan di daerah ini sama pentingnya dalam sejarah arsitektur dengan Kuil Artemis terbesar keempat di Anatolia. Ini adalah kuil yang didedikasikan untuk Zeus," ujarnya mengutip Daily Sabah dari Anadolu 26 September.
Dia mengatakan, kota kuno Magnesia sebelumnya digali oleh orang Jerman yang membawa beberapa potongan Kuil Zeus ke Jerman, yang masih dipajang di Museum Pergamon Berlin.
"Tahun depan, kami akan mengungkap asal usul struktur yang dipamerkan di museum di Berlin. Ini adalah hal yang luar biasa. Sangat penting baik untuk literatur arkeologi maupun pariwisata. Jadi, kami sangat bersemangat," katanya.
"Ketika kita menggali candi ini sepenuhnya, mata komunitas arkeologi dunia akan berada di sini," sambung Kökdemir.
Melansir TRT World, Kökdemir mengatakan penggalian Magnesia sudah berlangsung selama 23 tahun atau sejak 1998. Sebelumnya, penggalian dipimpin oleh Profesor Orhan Bingol, yang kemudian setelah pensiun digantikan dengan Kökdemir
Menurut Kokdemir, Magnesia pertama kali digali pada masa pemerintahan Kekaisaran Ottoman oleh arkeolog Jerman bernama Carl Humann sekitar tahun 1890-an yang atas nama Pemerintah Jerman juga melakukan penggalian di Bergama dan banyak kota lain di Anatolia barat, Turki.
"Dia menghabiskan dua tahun di Magnesia dan menggali Kuil Zeus, yang kami temukan kembali dan sekarang menjadi berita, di agora. Ini penting karena sejarah arsitektur. Itu berasal dari abad ke-3 SM, salah satu kuil paling awal dari periode Helenistik," papar Kökdemir.
Kökdemir menambahkan, Kuil Zeus adalah salah satu area suci terpenting di Magnesia, salah satu kuil terpenting. "Ada ruang suci Artemis di sana, ada juga agora suci, Kuil Zeus ada di agora suci. Ini sangat signifikan, ini adalah kultus penting kedua (Magnesia)."
"Di kota-kota kuno orang tidak hanya menyembah satu dewa, mereka menyembah banyak dewa atau dewi. Di Magnesia dewa pertama adalah Artemis, dan dewa kedua adalah Zeus," tandasnya.
Tim penggalian Magnesia berharap dapat menemukan 60 hingga 70 persen bahan asli Kuil Zeus, berencana untuk melakukan proyek restorasi yang baik dan 'menghidupkannya' kembali dengan tinggi pilar lima meter dan tujuh setengah meter, termasuk atap dan akan menjadikannya pemandangan yang layak untuk dikunjungi.
BACA JUGA:
Kokdemir menyebut masih banyak tempat di Magnesia yang harus digali. Sementara mereka mengharapkan Kuil Zeus untuk dikembalikan ke kejayaannya dalam beberapa tahun bergantung pada pendanaan, ada juga hippodrome dengan kapasitas 50.000, katanya.
"Kita mungkin harus menunggu 15-20 tahun untuk benar-benar merasakan kota yang menakjubkan yaitu Magnesia, tetapi itu akan sepadan," pungkasnya.