Bagikan:

JAKARTA - Universitas Manisa Celal Bayar Turki (MCBÜ) Hari Rabu mengumumkan temuan dari sebuah penelitian, tiga dosis vaksin COVID-19 Sinovc mampu memberikan antibodi pelindung.

Peneliti Universitas Manisa Celal Bayar Turki (MCBÜ) melakukan penelitian terhadap 1.053 profesional kesehatan, yang bekerja di Rumah Sakit Universitas Hafsa Sultan dan menerima vaksin COVID-19.

Hasilnya mengungkapkan bahwa mereka yang menerima tiga dosis vaksin Sinovac COVID-19 China mencapai tingkat antibodi pelindung. Menurut pernyataan tertulis dari universitas, Unit Proyek Penelitian Ilmiah MCBÜ menyelidiki hasil tindak lanjut bulan ke-6 dari vaksin Sinovac SARS-CoV-2 atau CoronaVac yang diberikan di Turki. Dan, hasil kemanjurannya diperoleh setelah dosis ke-3.

Disebutkan, 1.053 petugas kesehatan secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian dan frekuensi sakit, serta tingkat antibodi yang dibuat oleh vaksin diselidiki dalam kelompok studi setelah vaksinasi.

"Pada mereka yang hanya menerima dua dosis CoronaVac, tingkat perlindungan antibodi menurun menjadi 56 persen setelah bulan ketiga, setelah vaksin kedua. Data ini membuktikan, bahwa menerapkan dosis ketiga vaksin adalah keputusan yang tepat," bunyi pernyataan itu, mengutip Daily Sabah 29 September.

Studi ini juga menunjukkan perbedaan kemanjuran antara melanjutkan dengan dosis ketiga vaksin Sinovac atau beralih ke Pfizer untuk dosis terakhir, meskipun keduanya memberikan perlindungan.

"Terlepas dari preferensi vaksin dosis ketiga, semua individu yang menerima tiga dosis vaksin mencapai tingkat antibodi pelindung. Vaksin Pfizer yang diterapkan sebagai vaksinasi dosis ketiga menunjukkan keunggulan signifikan dalam perlindungan (baik dalam hal tingkat antibodi dan status penyakit) dibandingkan dengan dosis ketiga vaksin CoronaVac," jelas pernyataan tersebut.

Itu juga menyentuh subjek vaksin dosis penguat atau dosis keempat lebih lanjut.

"Mereka yang menerima Pfizer dosis ketiga memiliki kadar antibodi di atas titer maksimum yang terukur pada 95 persen peserta. Dengan demikian, dapat dianggap masih terlalu dini untuk menerapkan vaksin Pfizer dosis ke-4, setelah dua dosis CoronaVac dan satu dosis vaksin BioNTech," papar pernyataan itu.

"Pertanyaan kapan kemungkinan pemberian vaksin Pfizer dosis ke-2 (total ke-4) harus diberikan, dapat dijawab ketika hasilnya diperoleh pada bulan ke-3 dan ke-6 setelah pemberian dosis ke-3," sambung pernyataan tersebut.

Pernyataan itu juga mencatat, "Tidak satu pun dari 44 karyawan yang sakit pada periode setelah vaksin ke-3 dirawat di rumah sakit, dan mereka menderita penyakit itu secara rawat jalan".