Otoritas dan Ahli Turki Selamatkan Mosaik Era Romawi yang Mewakili Cinta antara Dewa Mitologi Yunani
Mosaik era Romawi di Turki. (Sumber: Anadolu via Daily Sabah)

Bagikan:

JAKARTA - Para ahli sukses menyelamatkan mosaik berusia 2.000 tahun yang berasal dari periode Romawi di bawah perlindungan, di Distrik Konak, Provinsi Aegean Izmir, Turki. Mosaik kuno diyakini mewakili cinta antara dewa dalam mitologi Yunani.

Pakar museum Izmir telah menyelesaikan pekerjaan awal mereka pada mosaik yang disita dari situs penggalian ilegal, di taman sebuah rumah di Distrik Ikiçeşmelik selama operasi oleh tim polisi.

Dicapai melalui terowongan bawah tanah yang membentang sejauh 8 kilometer (5 mil), mosaik ditempatkan di bawah perlindungan untuk menjaga struktur dan integritas arsitekturalnya tetap utuh, sehubungan dengan periode pembuatannya, bahan yang digunakan, dan bentuk aslinya.

Saat pertama kali dicermati, dinilai sosok pada mozaik tersebut menggambarkan cinta antar dewa dalam mitologi Yunani, sedangkan dewa cinta, Eros, digambarkan dengan ayam jantan di tangannya.

Diperkirakan, ayam jantan melambangkan penjaga Alectryon, seorang prajurit muda yang ditugaskan oleh Ares, dewa perang, untuk berjaga di luar pintunya sehingga tidak ada yang akan menemukan hubungan cintanya dengan Aphrodite, dewi kecantikan.

mosaik romawi
Mosaik era Romawi di Turki. (Sumber: Anadolu via Daily Sabah)

Tapi, Alectryon tertidur saat bertugas dan Helios, dewa matahari, menemukan cinta rahasia Ares dan Aphrodite keesokan paginya. Akibatnya, Ares menghukum Alectryon dengan mengubahnya menjadi ayam jantan, yang tidak pernah lupa mengumumkan kedatangan matahari di pagi hari dengan kokoknya.

Hünkar Keser, direktur Museum Arkeologi Izmir, mengatakan kepada Anadolu Agency (AA), penggalian untuk mosaik dilakukan di halaman peristyle, gaya arsitektur Yunani yang dapat digambarkan sebagai halaman terbuka persegi panjang yang dikelilingi oleh koridor bertiang pada zaman kuno.

Ia menjelaskan, ketika tim menemukan bangunan era Romawi di halaman tempat penggalian ilegal itu dilakukan, tim langsung mengambil tindakan untuk melindungi bangunan dan mozaik yang memiliki keunikan sejarah tersebut.

"Halaman ini berjarak 50 meter (164 kaki) dari Smyrna Agora. Kami berada di area yang dapat kami sebut sebagai pusat Smyrna kuno," ujarnya seperti mengutip Daily Sabah dari AA 20 Desember.

"Kita dapat mengatakan bahwa ada contoh pertama di bidang arsitektur sipil periode Romawi di daerah ini. Pemeriksaan luas terhadap daerah tersebut belum dilakukan. Pertama, perlu untuk menasionalisasi wilayah dan menghancurkan beberapa bangunan," sambungnya.

Keser menambahkan, daerah itu saat ini berada di bawah perlindungan polisi secara konstan, untuk melindungi peninggalan sejarah yang berada di dalamnya.