Sukses Uji Coba, Korea Selatan Bakal Punya 9 Kapal Selam dengan 78 SLBM
Uji coba SLBM Korea Selatan. (Kementerian Pertahanan Korea Utara/Korea Times)

Bagikan:

JAKARTA - Korea Selatan menargetkan mulai memproduksi rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) mulai tahun depan, setelah melalui serangkaian ujicoba tambahan, untuk kemudian memasuki dinas militer bersama Angkatan Laut.

Korea Selatan dua kali mengumumkan kesuksesan menggelar uji coba peluncuran SLBM dalam dua minggu terakhir, dari kapal selam ROKS Dosan Ahn Chang-ho (SS-083) berbobot 3.000 ton yang diluncurkan bulan lalu.

"Beberapa tes lagi akan dilakukan untuk memastikan keandalannya. Setelah menyelesaikan pengembangan pada awal tahun depan, kami akan memulai produksi massal pada paruh pertama tahun 2022. Rudal tersebut kemungkinan akan dikerahkan untuk operasi aktual mulai paruh kedua," sebut sumber pemerintah, mengutip Korea Times Senin 20 September.

Menjadi kapal selam pertama berbobot 3.000 ton Negeri Ginseng, ROKS Dosan Ahn Chang-ho (SS-083) dilengkapi dengan enam tabung peluncuran vertikal, dan diterima di Angkatan Laut bulan lalu.

Sumber pemerintah lainnya mengatakan, militer sedang bekerja untuk mengerahkan total 78 SLBM di sembilan kapal selam semacam itu, termasuk Dosan Ahn Chang-ho, secara bertahap sesuai dengan rencana pengadaan pertahanan negara itu.

Korea Selatan sedang mengerjakan proyek pembangunan dua kapal selam berbobot 3.000 ton pada tahun 2023, merencanakan enam kapal tambahan yang lebih besar yang masing-masing memiliki hingga 10 tabung peluncuran, menurut para pejabat.

Tahun lalu, kementerian pertahanan meluncurkan rencana untuk mengembangkan kapal selam generasi berikutnya berbobot 4.000 ton, untuk meningkatkan kemampuan tempur bawah laut armada militernya.

SLBM, yang diyakini sebagai varian dari rudal balistik Hyunmoo-2B negara itu, memiliki jangkauan maksimum 800 kilometer. Selama uji peluncuran bawah air pekan lalu, rudal tersebut dilaporkan terbang sekitar 400 kilometer sebelum mengenai sasaran.

Korea Selatan menjadi satu-satunya negara tanpa kekuatan nuklir, yang mampu memproduksi dan memiliki SLBM, setelah Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Prancis dan India.

Sesuai dengan statusnya, SLBM Korea Selatan hanya akan dilengkapi dengan hulu ledak konvensional, berbeda dengan SLBM miliki keenam negara lainnya yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.