Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam pernyataannya Hari Senin 29 Maret mengumumkan, otoritas intelijen Korea Selatan bersama Amerika Serikat tengah bekerja sama mengawasi situasi di galangan kapal Sinpo.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Bu Seung-chan, terkait informasi di situs 38 North yang menampilkan pergerakan persiapan peluncuran di galangan kapal Sinpo.

"Otoritas Intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat kini tengah menganalisas lebih lanjut informasi dari berbagai sumber," tukasnya melansir KBS World.

Sementara itu melansir Korea Times, dugaan peluncuran seiring dengan aktivitas di galangan kapal tersebut, yang tertangkap citra satelit seperti dimuat oleh situs 38 Noth pada Jumat pekan lalu. 

Aktivitas dimaksud adalah, perubahan dermaga kering apung yang biasanya ditambatkan di dermaga terdekat, kini posisinya berada di sepanjang dermaga peluncuran kapal selam, sejajar dengan aula konstruksi. 

rudal balistik korea utara
Rudal SLBM baru milik Korea Utara.  (North Korea Central News Agency-KCNA)

Pengaturan tidak biasa itu menimbulkan penilaian kemungkinan peluncuran kapal selam rudal balistik baru yang telah selesai dibangun, atau kemungkinan kapal hampir selesai dan siap untuk diluncurkan dalam waktu dekat.  

Alternatifnya, dok kering mungkin ada di sana untuk penyesuaian penyelarasan rel dengan yang ada di dermaga, karena belum ada kapal selam yang diketahui telah diluncurkan dari lokasi ini hingga saat ini, 

Diketahui, Korea Utara tengah membangun kapal selam baru yang diyakini berkapasitas 3 ribu ton. Kapal selam tersebut mampu membawa tiga rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM). 

Ada pun 38 North menyebut, ada sejumlah alasan terkait kemungkinan peluncuran kapal selam. Pertama, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi aula konstruksi di Sinpho pada tanggal 23 Juli 2019, untuk memeriksa kapal selam kelas ROMEO yang sedang dimodifikasi untuk mengakomodasi tabung peluncuran rudal.

Berikutnya, halaman suku cadang yang berdekatan dengan aula konstruksi, di mana sebagian besar telah diamati selama proses konstruksi, telah kosong sejak musim panas lalu. Ini menunjukkan pekerjaan struktural utama telah selesai.

Selain itu, dalam parade militer usai Kongres Partai Buruh pada pertangahan Januari lalu, Korea Utara memamerkan rudal balistik yang bisa diluncurkan dari kapal selam (SLBM) Pukguksong-4 dan Pukguksong-5 yang berukuran lebih besar. Kedua rudal SLBM ini membutuhkan kapal selam yang lebih besar, dibanding kapal selam Kelas Gorae (Kelas Sinpo) yang ada saat ini.