Bagikan:

JAKARTA - Korea Selatan dan Amerika Serikat mengadakan latihan udara bersama, yang melibatkan setidaknya satu pengebom strategis B-52H pada hari Jumat, kata Kementerian Pertahanan Seoul, sehari setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) baru.

Media pemerintah Korea Utara telah mengonfirmasi negara tersebut melakukan uji coba pertama ICBM berbahan bakar padat Hwasong-18 pada Hari Kamis, meningkatkan ketegangan yang telah meningkat dengan uji senjata sebelumnya, termasuk uji coba drone serangan nuklir bawah laut.

Angkatan Udara Korea Selatan memobilisasi jet tempur siluman F-35A dan jet F-15K untuk latihan tersebut, sementara pihak AS mengerahkan pesawat tempur F-16 selain pengebom, menurut kementerian tersebut.

Tidak disebutkan di bagian mana dari Semenanjung Korea latihan berlangsung.

"Dinilai bahwa (latihan) mewakili respons yang erat dan terkoordinasi yang menunjukkan 'kekuatan aliansi' yang kuat dan keinginan Amerika Serikat untuk memberikan pencegahan yang lebih luas terhadap serangkaian provokasi Korea Utara baru-baru ini," kata kementerian itu dalam siaran pers, melansir Korea Times 14 April.

Latihan tersebut menegaskan kembali kemampuan untuk dengan cepat mengerahkan aset strategis AS ke Semenanjung Korea, serta peningkatan kemampuan operasional gabungan dan interoperabilitas sekutu, tambahnya.

Lebih lanjut, kementerian juga mengatakan sekutu akan menunjukkan "melalui tindakan" tekad mereka, untuk tidak menerima serangan nuklir dari Korea Utara dengan memperkuat frekuensi dan intensitas pengerahan aset strategis AS.

Aset strategis biasanya mengacu pada aset militer profil tinggi, seperti kapal induk bertenaga nuklir, kapal selam hingga pengebom strategis.

Diketahui, pengerahan terbaru pengebom B-52H mengikuti pengiriman sebelumnya ke Semenanjung Korea untuk latihan sekutu pada Rabu pekan lalu dan pada 6 Maret.