Australia Cetak Rekor Kasus Infeksi COVID-19 Tertinggi Sejak Pandemi, Rumah Sakit Terpaksa Dirikan Tenda Darurat
Ilustrasi COVID-19. (Wikimedia Commons/Fars News Agency/Mohsen Atayi)

Bagikan:

JAKARTA - Kabar duka datang dari Australia saat negara itu membukukan rekor kasus infeksi harian tertinggi sejak pandemi COVID-19, memaksa dua rumah sakit besar di Sydney mendirikan tenda darurat untuk membantu penanganan pasien.

Sydney, kota terbesar di negara itu dan pusat wabah saat ini, sedang berjuang untuk mengatasi lonjakan varian Delta yang menyebar cepat, dengan infeksi harian mencapai tingkat rekor bahkan setelah dua bulan dikunci.

Negara bagian New South Wales (NSW), di mana Sydney adalah ibu kotanya, melaporkan 1.029 kasus baru yang didapat secara lokal, melebihi rekor sebelumnya yaitu 919 sehari sebelumnya. Dari kasus baru, 969 di antaranya terdeteksi di Sydney, lebih besar dari semula hanya 838 kasus infeksi.

Peningkatan pesat pasien COVID-19 telah memaksa rumah sakit Westmead dan Blacktown Sydney, dua rumah sakit besar yang melayani pinggiran barat kota yang luas, untuk mendirikan tenda untuk menyaring dan menyeka pasien untuk membantu mengelola kapasitas.

"Unit darurat di departemen darurat untuk pasien COVID-19 akan membantu menghentikan penundaan", kata juru bicara Distrik Kesehatan Lokal Sydney Barat kepada Reuters seperti dikutip Kamis 26 Agustus.

Sementara itu, Perdana Menteri Negara Bagian Gladys Berejiklian mengatakan, pihak berwenang telah melipatgandakan jumlah ventilator perawatan intensif negara bagian itu menjadi 2.000 pada awal tahun lalu. Meskipun sistemnya di bawah tekanan, ia dapat bertahan dari krisis saat ini begitu tingkat vaksinasi meningkat.

"Mungkin berbeda dengan bantuan yang Anda dapatkan sebelumnya karena situasinya, tetapi ketahuilah bahwa sistemnya sedang berjalan," kata Berejiklian pada konferensi media yang disiarkan televisi.

Sementara itu, dari 116 orang dalam perawatan intensif di New South Wales, 102 di antaranya belum menerima vaksin COVID-19. Tiga kematian baru dilaporkan, termasuk seorang pria berusia 30-an yang meninggal di rumah, menjadikan kematian akibat wabah terbaru menjadi 79, meskipun tingkat kematian telah melambat sejak tahun lalu.

Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter Rabu malam, Asosiasi Paramedis Australia mengatakan, paramedis diberi pilihan untuk menunggu di kendaraan mereka dengan orang yang terinfeksi atau menunggu di luar dalam hujan yang membekukan karena meningkatnya pasien.

Varian Delta yang bergerak cepat telah menghilangkan keberhasilan awal Australia melawan virus yang membuat jumlah virus coronanya relatif rendah, dengan sekitar 47.700 kasus dan 989 kematian. Sekitar 32% orang di atas 16 tahun telah divaksinasi lengkap sementara lebih dari 54% telah memiliki setidaknya satu dosis.

Selain Sydney, kota terbesar kedua di negara itu, Melbourne, dan ibu kota, Canberra, juga dikunci keras, menempatkan lebih dari setengah dari 25 juta penduduk negara itu di bawah perintah ketat tinggal di rumah. Ada pun Kasus di Victoria, rumah bagi Melbourne, melonjak menjadi 80 pada Kamis, naik dari 45 sehari sebelumnya.

Perdana Menteri Berejiklian mengatakan, New South Wales dapat mencapai 70 persentase vaksinasi penuh pada pertengahan Oktober, dan maskapai Qantas mengatakan sedang mempersiapkan perjalanan internasional untuk dilanjutkan pada Bulan Desember.