Taliban Tunjuk Veteran Senior sebagai Menteri: Ada Teman Kecil Mullah Omar hingga Mantan Tahanan Guantanamo
Ilustrasi para petinggi Taliban. (Twitter/@suhailshaheen1)

Bagikan:

JAKARTA - Kelompok Taliban menunjuk sejumlah veteran senior untuk beberapa posisi pejabat utama, misalnya menteri keuangan dan menteri keamanan, saat bersiap untuk menjalankan pemerintahan dalam krisis.

Selain berusaha menentukan pemerintahan pusat, Taliban juga berusaha mengatur administrasi agar Kabul tetap berjalan. Kendati, nama-nama tersebut belum secara resmi diumumkan.

Mengutip Reuters Kamis 26 Agustus dari kantor berita Afghanistan Pajhwok, meski seorang komandan menyebut bersifat sementara, Selasa lalu Talibab menunjuk Gul Agha sebagai menteri keuangan dan Sadr Ibrahim sebagai penjabat menteri dalam negeri.

Sementara, mantan tahanan Guantanamo Mullah Abdul Qayyum Zakir diangkat sebagai penjabat menteri pertahanan, saluran berita Al Jazeera melaporkan, mengutip sumber Taliban.

Seorang pejabat Taliban di Kabul mengkonfirmasi penunjukan menteri penting yang dibuat minggu ini, setelah kelompok militan Islam merebut kendali atas semua kantor pemerintah, istana presiden dan parlemen.

Pejabat itu, yang telah bergabung dengan kelompok itu sebagai ahli strategi politik senior menambahkan, gubernur provinsi akan dipilih di antara beberapa komandan paling berpengalaman dari perang 20 tahun yang baru saja berakhir.

Seorang komandan Taliban juga mengkonfirmasi pilihan menteri utama, tetapi menekankan bahwa itu belum dibuat resmi.

"Tadi malam kami mengadakan pertemuan di istana presiden, kami membahas hal-hal ini tetapi belum menunjuk atau mengumumkan salah satu dari mereka," kata komandan yang menolak disebutkan namanya karena rincian diskusi belum diumumkan.

Menurut beberapa ahli, orang lain yang ditunjuk untuk posisi pemerintah tampaknya sebagian besar adalah pemimpin militer Taliban dari provinsi selatan Helmand dan Kandahar.

"Mereka adalah nama yang akrab," kata Ashley Jackson, salah satu direktur Pusat Studi Kelompok Bersenjata di Institut Pengembangan Luar Negeri di Oslo, merujuk pada penunjukan tersebut.

"Mereka (Taliban) tidak benar-benar menunjukkan banyak keragaman atau menunjukkan keinginan untuk pemerintahan sipil," sambungnya.

Gul Agha akan muncul sebagai Gul Agha Ishakzai. Kepala komisi keuangan Taliban, dia telah ditetapkan sebagai target sanksi PBB. Dia adalah teman masa kecil mendiang pendiri Taliban Mullah Omar, kata pemberitahuan sanksi PBB/Interpol.

"Pada suatu waktu, tidak ada yang diizinkan untuk bertemu Mullah Omar kecuali disetujui olehnya," kata catatan itu.

Jackson mengatakan penunjukan itu masuk akal, karena Gul Agha akan melangkah ke peran paralel dengan yang dia mainkan ketika Taliban memerangi pemberontakan, hanya di pemerintahan.

Sementara, Zakir adalah komandan medan perang veteran Taliban dan juga rekan dekat Omar. Dia ditangkap ketika pasukan pimpinan AS terlibat di Afghanistan pada 2001 dan dipenjarakan di penjara militer AS di Teluk Guantanamo di Kuba hingga 2007, menurut laporan media.Dia dibebaskan dan diserahkan kepada pemerintah Afghanistan.

Ada pun Sadr, pejabat kementerian dalam negeri, diyakini sebagai sosok yang kuat dan tepercaya di dalam Taliban. Pekan lalu, Taliban menunjuk Haji Mohammad Idris sebagai penjabat kepala bank sentral.

Seorang pejabat senior Taliban mengatakan Idris, dari provinsi utara Jawzjan, memiliki pengalaman panjang menangani masalah keuangan dengan pemimpin gerakan sebelumnya, Mullah Akhtar Mansour, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak pada 2016.

Sementara menunjuk loyalis ke posisi senior, Taliban juga memerintahkan pejabat tingkat menengah di kementerian keuangan dan bank sentral untuk kembali bekerja.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada wartawan di Kabul pada hari Selasa, "sudah waktunya bagi orang untuk bekerja untuk negara mereka".