Taliban Tegaskan Batas Evakuasi dari Afghanistan: Amerika Serikat Ingin Secepatnya, Inggris Siap hingga Menit Terakhir
Warga sipil menaiki pesawat militer Inggris untuk dievakuasi dari Afghanistan. (Twitter/@DefenceHQ)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat dan Inggris dengan bantuan sejumlah negara, terus meningkatkan upaya evakuasi dari Kabul, Afghanistan, dengan Presiden Joe Biden menyebut seluruh proses sesuai jadwal secepatnya, sementara Menteri Luar Negeri Inggris akan mendukung evakuasi hingga menit terakhir.

Kemarin, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kembali menegaskan, siapa pun yang ingin meninggalkan Afghanistan akan dapat melakukannya hingga 31 Agustus. Mujahid juga mengatakan, jalan menuju bandara internasional Kabul telah ditutup dan hanya warga negara asing yang boleh lewat.

"Kami tidak akan mengizinkan operasi evakuasi melewati 31 Agustus. Kami telah menutup jalan menuju bandara dan hanya membiarkan orang asing lewat," tegas Mujahid.

Amerika Serikat dan sekutunya telah mengevakuasi lebih dari 70.000 orang, termasuk warga negara mereka, personel NATO, dan warga Afghanistan yang berisiko, sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban menyerbu ibu kota, Kabul.

Negara-negara Barat tengah bergegas untuk menyelesaikan pengangkutan udara sebelum batas waktu penarikan pasukan asing di bawah perjanjian yang dibuat dengan Taliban tahun lalu, untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika.

Terkait dengan evakuasi, Presiden Biden mengatakan pasukan Amerika Serikat sedang dalam kecepatan untuk memenuhi tenggat waktu.

"Semakin cepat kita bisa menyelesaikannya, semakin baik. Setiap hari operasi membawa risiko tambahan bagi pasukan kami," ujar Presiden Biden mengutip Reuters Rabu 25 Agustus.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan pada Hari Rabu, bahwa batas waktu untuk mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan hingga menit terakhir bulan ini.

Raab ditanyai setelah juru bicara Gedung Putih mengatakan pada briefing pada Hari Selasa, bahwa mereka perlu memeriksa apakah batas waktu evakuasi hingga menit terakhir 30 Agustus atau 31 Agustus.

Selain itu ia juga mengatakan, Inggris ingin terus menggunakan setiap jam dan hari yang tersisa untuk menerbangkan warga negara Inggris yang tersisa ke luar negeri, serta warga Afghanistan yang bekerja untuk Inggris dan individu rentan lainnya.

"Kami pikir itu berlangsung hingga akhir Agustus, tetapi para perencana militer akan memastikan rincian untuk kerangka waktu yang tepat," tukas Raab kepada BBC TV.

Menteri Raab menambahkan, Inggris berharap akan ada bandara yang berfungsi di Kabul, Afghanistan setelah evakuasi berakhir. Inggris telah mengevakuasi lebih dari 9.000 orang dari Afghanistan sejak 15 Agustus, termasuk 2.000 orang dalam 24 jam terakhir, katanya.