JAKARTA- Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan enam provinsi di Indonesia diminta lebih waspada dan meningkatkan kegiatan testing serta tracing.
“Saat ini varian Delta adalah varian yang memiliki tingkat transmisi tinggi, serta berpotensi menyebabkan keparahan adalah merupakan varian yang mendominasi di Indonesia,” kata Nadia dikutip Antara, Rabu, 25 Agustus.
Nadia mengungkapkan enam provinsi yang terdeteksi memiliki kasus varian Delta tertinggi adalah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah.
Selain itu, terdapat tiga provinsi yang belum melaporkan adanya varian Delta yakni Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.
“Bagi wilayah yang belum menemukan varian Delta, dalam hal ini ada tiga provinsi. Bukan berarti tidak ada varian di daerah tersebut. Ingat, pandemi tidak mengenal batas wilayah sehingga kewaspadaan yang sama, tingginya harus tetap kita lakukan,” kata Nadia.
Untuk mengatasi terjadinya peningkatan kasus aktif di seluruh daerah, pihaknya melakukan sejumlah upaya pencegahan yang efektif dapat mencegah penularan seperti melalui kegiatan testing, lacak, isolasi, penguatan protokol kesehatan serta vaksinasi.
“Kita berupaya untuk mengenal musuh kita dalam pengendalian yang lebih baik dan lebih tepat lagi. Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, pandemi dan virus COVID-19 tidak mengenal batas administrasi,” sambung Nadia.
BACA JUGA:
Dia mengimbau kepada masyarakat Jika ada yang merasakan sakit seperti sesak napas, segera laporkan diri ke puskesmas setempat atau menggunakan fasilitas telemedicine untuk mendapatkan saran ataupun obat-obatan yang diperlukan.
"Ingat jangan memutuskan melakukan isolasi mandiri tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Kita tahu varian Delta adalah varian yang mempercepat keparahan gejala. Sehingga pastikan jangan menunda ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan bila gejala menjadi berat atau bertambah sesak," ujar Nadia.