JAKARTA - Taliban menyatakan perang di Afghanistan telah berakhir, seiring keberhasilan pasukannya menguasai istana kepresidenan di Kabul. Taliban juga siap melibatkan berbagai pihak dalam pemerintahan baru, seraya ingin membuka hubungan internasional.
Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu pada Hari Minggu ketika gerilyawan Islam memasuki kota, mengatakan dia ingin menghindari pertumpahan darah, sementara ratusan warga Afghanistan putus asa untuk meninggalkan bandara Kabul yang kebanjiran.
"Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan mujahidin. Mereka telah menyaksikan buah dari upaya dan pengorbanan mereka selama 20 tahun, Terima kasih kepada Tuhan, perang di negara ini telah berakhir," Mohammad Naeem, juru bicara kantor politik Taliban, mengutip Reuters dari Al Jazeera TV, Senin 16 Agustus.
Alih-alih memerlukan waktu 90 hari untuk merebut Kabul seperti perkiraan intelijen Amerika Serikat (AS) pekan depan, Taliban hanya memerlukan waktu seminggu untuk menguasai Afghanistan setelah serangan kilat yang berakhir di Kabul.
Naeem mengatakan bentuk rezim baru di Afghanistan akan segera diperjelas, sambil menggaris bawahi Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai.
"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami. Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun, dan kami tidak ingin menyakiti orang lain," tegasnya,
Terpisah, pemerintah baru Taliban akan mencakup warga Afghanistan non-Taliban, kata juru bicara Taliban Sohail Shaheen kepada Nic Robertson dari CNN dalam sebuah wawancara video Hari Minggu kemarin.
BACA JUGA:
Ditanya apakah pemerintah baru Taliban akan memasukkan anggota dari bekas pemerintah Afghanistan, Shaheen, yang berbicara dari Doha, Qatar mengatakan akan 'prematur' sekarang untuk menyebutkan siapa para pejabat itu. Tetapi dia mengatakan, mereka mencoba untuk memiliki beberapa tokoh terkenal untuk menjadi bagian dari pemerintah.
"Ketika kami mengatakan pemerintah Islam inklusif Afghanistan, itu berarti bahwa warga Afghanistan lainnya juga memiliki partisipasi dalam pemerintahan," jelasnya mengutip CNN.
Kementara, ketika ditanya apakah Taliban akan memanggil tentara dan polisi Afghanistan saat ini, untuk bergabung dengan pasukan keamanan Taliban. Shaheen mengatakan, semua orang yang menyerahkan senjata mereka dan bergabung dengan pasukan Taliban, akan diberikan amnesti, kehidupan dan harta benda mereka akan aman. Dia menambahkan, nama mereka ada dalam daftar dan mereka akan digunakan sebagai kekuatan "cadangan" dan dipanggil sesuai kebutuhan.