Bagikan:

JAKARTA - Pentagon mengizinkan pengiriman 1.000 tentara untuk membantu proses evakuas warga Amerika Serikat (AS) dan warga Afghanistan yang bekerja untuk mereka dari Kabul, Afghanistan, menurut seorang pejabat AS Minggu waktu setempat.

Mengutip Reuters Senin 16 Agustus, pejabat yang berbicara dengan syarat anonim tersebut mengatakan, prajurit yang dikirim berasal dari Divisi Lintas Udara ke-82. Dengan demikian, jumlah total pasukan AS di Afghanistan sementara menjadi 6.000 orang.

Penduduk melaporkan tembakan sporadis di daerah Bandara Internasional Hamid Karzai, titik utama evakuasi keluar dari Afghanistan, ketika pasukan AS membantu keberangkatan personel setelah Taliban memasuki ibu kota Afghanistan.

"Ada laporan bandara terbakar, oleh karena itu kami menginstruksikan warga AS untuk berlindung di tempat," kata kedutaan AS dalam peringatan keamanan.

Dua sumber yang mengetahui situasi di bandara tidak dapat mengkonfirmasi laporan penembakan di sana, di tengah eksodus orang Amerika, sekutu lokal mereka, dan orang asing lainnya.

Hari Minggu kemarin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan, staf kedutaan AS diangkut dengan helikopter dari kompleks diplomatik ke bandara, sekitar 5 km (3 mil) jauhnya di sisi timur laut kota.

"Kami bekerja untuk memastikan personel kami aman dan terlindungi. Kami memindahkan pria dan wanita kedutaan kami ke lokasi di bandara," ujar Menlu Blinken kepada ABC News.

Ditanya apakah evakuasi itu menggugah kepergian AS dari Vietnam pada 1975, dia berkata: "Mari kita mundur selangkah. Ini jelas bukan Saigon."

Washington menginvestasikan miliaran dolar untuk empat administrasi AS di Afghanistan, memberi mereka keuntungan atas Taliban, tetapi mereka tidak dapat mempertahankan negara dalam menghadapi kemajuan militan, Blinken mengatakan kepada CNN.

Sumber mengatakan kepada Reuters, sebagian besar staf AS diperkirakan akan dievakuasi dari Kabul dalam satu atau dua hari mendatang.

Terpisah, seorang pejabat NATO mengatakan semua penerbangan komersial telah ditangguhkan dan hanya pesawat militer yang diizinkan beroperasi. Aliansi mengatakan itu membantu menjaga bandara tetap berjalan.

Sementara, Prancis dan Jerman, anggota NATO, mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka memindahkan diplomat mereka ke bandara dan mengirim pesawat angkut militer ke Kabul untuk mengevakuasi warga mereka dan pembantu Afghanistan mereka.

Selain penambahan 1.000 pasukan, pada Hari Minggu para pejabat AS mengatakan mereka sedang mempertimbangkan apakah lebih banyak pasukan diperlukan, dengan 3.000 tentara Amerika Serikat bersiaga di Kuwait.

Untuk diketahui, memiliki basis di Fort Bragg, North Carolina, Divisi Lintas Udara -82 merupakan satuan legendaris dalam militer AS. Perang Dunia II di Eropa mengangkat nama divisi ini, setelah menjadi salah satu pasukan pembuka jalan dalam Operasi Overlord, invasi pasukan sekutu ke Normandia, Prancis, sebagai langkah awal memukul mundur Nazi dari Eropa.

Sukses di operasi tersebut, satuan ini juga terlibat dari Operasi Market Garden, Battle of the Bulge dan pendudukan Jerman di penghujung Perang Dunia II. Sukses dalam misi di Eropa membuat mereka diganjar tiga kali penghargaan Presidential Unit Citation.