Taliban Rebut Kandahar hingga Herat: Pejabat Tinggi Lari Naik Helikopter, Ratusan Tentara Afghanistan Menyerah
Ilustrasi militer Afghanistan menembakkan RPG di Kandahar. (Wikimedia Commons/SSG Bertha A. Flores)

Bagikan:

JAKARTA - Militan Taliban kembali melanjutkan kemenangannya kampanye militernya, setelah mengumumkan berhasil merebut tiga kota vital, yakni Herat, Laskhar Gah dan Kandahar yang menjadi kampung halaman Taliban, Jumat.

Sukses ini terjadi saat Amerika Serikat dan Inggris bersiap mengirim sekitar 3.600 tentaranya, untuk mengevakuasi staf kedutaan serta seluruh warga sipil kedua negara di Afghanistan.

Taliban telah merebut Lashkar Gah Afghanistan, ibukota provinsi selatan Helmand, setelah dua minggu pertempuran sengit, kata seorang pejabat polisi setempat, mengutip Reuters Jumat 13 Agustus.

Pejabat tinggi pemerintah dan angkatan bersenjata terbang dengan helikopter keluar dari benteng terakhir pemerintah di kota itu sekitar tengah malam pada Hari Kamis, kata pejabat itu, yang menolak disebutkan namanya.

"Sekitar 200 anggota ANDSF, yang ditinggalkan di kompleks gubernur, dengan campur tangan para tetua, menyerah kepada Taliban," ungkap pejabat itu, merujuk pada anggota pasukan pertahanan dan keamanan nasional serta para tetua suku.

Taliban juga sukses merebut kota terbesar kedua di Afghanistan, Kandahar, kata para pejabat, kemunduran terbesar bagi pemerintah yang didukung AS sejak gerilyawan melancarkan serangan baru ketika pasukan AS menarik diri.

Tak hanya itu, militer Taliban juga mengatakan mereka telah merebut kota terbesar ketiga Herat di barat, Lashkar Gah di selatan dan Qala-e-Naw di barat laut. Dengan saluran telepon terputus di sebagian besar negara, Reuters tidak dapat segera menghubungi pejabat pemerintah untuk memastikan kota mana yang diserang yang masih berada di tangan pemerintah.

"Menyusul bentrokan hebat tadi malam, Taliban menguasai Kota Kandahar," kata seorang pejabat pemerintah kepada Reuters, setelah gerilyawan mengumumkan bahwa mereka telah merebutnya.

Kendati demikain, pasukan Pemerintah Afghanistan masih menguasai bandara Kandahar, yang merupakan pangkalan terbesar kedua militer AS di Afghanistan selama misi 20 tahun mereka, setelah Bandara Kabul.

Jatuhnya kota-kota besar adalah tanda bahwa Afghanistan menyambut Taliban, kata juru bicara kelompok itu, menurut Al Jazeera TV. Sebelumnya, intelijen Amerika Serikat memprediksi Taliban bisa mengepung Kabul dalam 30 hari dan merebut kota tersebut dalam 90 ke depan. 

Untuk diketahui, Kandahar adalah jantung dari Taliban, kampung halaman mereka, di mana pejuang etnis Pashtun yang muncul di provinsi itu pada tahun 1994, di tengah kekacauan perang saudara yang melanda sebagian besar wilayah lain negara itu selama dua tahun.