1.500 Warganya Masih di Afghanistan dan Kerja Target 31 Agustus, Pesawat Militer AS Lepas Landas Tiap 39 Menit
Evakuasi menggunakan pesawat angkut militer C-17 Globe Master milik Amerika Serikat. (Twitter/@DeptofDefense)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengungkapkan masih ada sekitar 1.500 warga negaranya yang berada di Afghanistan, dengan menyebut pemerintah terus berusaha menjalin komunikasi dan memberi instruksi cara menuju bandara Kabul.

Dalam konferensi pers Rabu waktu setempat Menteri Blinken mengatakan, Washington sejauh ini telah mengevakuasi 4.500 warga Amerika Serikat dan keluarga, sementara tenggat waktu Presiden Joe Biden pada 31 Agustus untuk menarik pasukan AS hanya beberapa hari lagi.

Ketika upaya evakuasi AS dimulai, ada sebanyak 6.000 warga Amerika di Afghanistan yang ingin pergi, berdasarkan analisis AS, kata Blinken. Dia mengatakan, para pejabat telah melakukan kontak langsung dengan 500 dari mereka yang tersisa dalam 24 jam terakhir, beri instruksi khusus tentang bagaimana menuju ke bandara Kabul dengan aman. 

"Untuk sisa sekitar 1.000 kontak yang kami miliki, yang mungkin adalah orang Amerika yang ingin meninggalkan Afghanistan, kami secara agresif menjangkau mereka beberapa kali sehari, melalui berbagai saluran komunikasi," ungkap Menlu Blinken, mengutip Reuters Kamis 26 Agustus.

Angka tersebut tidak termasuk pemegang kartu hijau, mereka yang berwenang untuk tinggal dan bekerja di Amerika Serikat.

Pemerintahan Presiden Joe Biden selama berhari-hari berjuang untuk memberikan angka spesifik, jumlah orang Amerika yang dievakuasi sejauh ini dan mereka yang masih berada di Afghanistan. Kendati memberikan angka-angka, Menteri Blinken memperingatkan jika angka tersebut dapat berubah setiap jam.

evakuasi afghanistan
Evakuasi di bandara Kabul, Afghanistan. (Twitter/@DeptofDefense)

"Dari daftar sekitar 1.000 ini, kami yakin jumlah orang Amerika yang secara aktif mencari bantuan untuk meninggalkan Afghanistan lebih rendah, kemungkinan jauh lebih rendah," terangnya.

Dia juga mengatakan, 45 persen hingga 46 persen dari sekitar 82.000 lebih orang yang sejauh ini dievakuasi dari Afghanistan, adalah perempuan dan anak-anak. Blinken juga menekankan, tidak ada tenggat waktu pada upaya untuk membantu orang yang ingin meninggalkan Afghanistan, baik Amerika maupun lainnya.

Washington akan menggunakan setiap alat bantuan diplomatik dan ekonomi untuk memastikan mereka yang ingin pergi dapat melakukannya bahkan setelah 31 Agustus. Namun dia tidak merinci bagaimana tepatnya Washington akan membantu orang pergi tanpa kehadiran militer AS di lapangan.

Dalam 10 hari sejak Taliban merebut Kabul, Amerika Serikat dan sekutunya telah melakukan salah satu evakuasi udara terbesar yang pernah tercatat, membawa lebih dari 88.000 orang, termasuk 19.000 dalam 24 jam terakhir. Militer AS mengatakan pesawat lepas landas setara dengan setiap 39 menit.

Meskipun pengangkutan udara akan berlangsung hingga Selasa, militer Amerika Serikat mengatakan akan mengalihkan fokusnya dalam dua hari terakhir dari membantu warga sipil yang melarikan diri, untuk mengevakuasi pasukan.

Pentagon tidak mengharapkan keterlibatan militer AS setelah 31 Agustus, kata juru bicara John Kirby.

"Saya pikir apa yang dibicarakan oleh Sekretaris Blinken adalah jenis dukungan dan bantuan yang kami berikan kepada orang Amerika di seluruh dunia yang ingin meninggalkan tempat mereka dan mendapatkan bantuan untuk pulang. Saya tidak akan mengantisipasi bahwa akan ada militer dalam peran bantuan semacam itu," tukasnya.