JAKARTA - Kapal perang jenis korvet dengan rudal yang termasuk dalam kelas Sa'ar 6 milik Angkatan Laut Israel ini, menjadi yang paling canggih dan akan menjadi tulang punggung militer Israel (IDF) di lautan.
Resmi diserahterimakan Desember tahun lalu di Pelabuhan Haifa, INS Magen, demikian nama kapal ini, baru akan beroperasi secara resmi, masuk dalam jajaran arsenal laut Israel pada tahun depan lantaran masih dalam proses pembangunan dan pelengkapan detail kapal perang pilihan ini.
"Ini membuat sejarah. Seluruh kapal itu baru, dalam segala hal. Bahkan beberapa teknologinya benar-benar baru bagi angkatan laut," terang Letkol Omer Karmi kepada The Jerusalem Post seperti dikutip Rabu 28 Juli.
Memiliki panjang sekitar 90 meter dan berbobot 2.000 ton, kapal ini adalah salah satu dari empat korvet Sa'ar 6 yang akan menjadi tulang punggung Angkatan Laut Israel selama beberapa dekade mendatang, Kapal-kapal baru menandai transisi dalam doktrin tempur angkatan laut yang diarahkan pada ancaman regional yang selalu berubah yang dihadapi Negara Yahudi dan akan memainkan peran yang lebih besar dalam mendeteksi dan menghancurkan target dan ancaman musuh.
Angkatan Laut Israel diberi tugas untuk mempertahankan perairan ekonomi yang luasnya dua kali ukuran daratan Israel. Proyek untuk membangun kapal perang yang akan melindungi instalasi vital yang posisinya jauh dari pantai pun dimulai pada tahun 2013 lalu.
"Sa'ar 6, dibangun untuk melindungi aset strategis dan melindungi instalasi gas," tukas Karmi.
Kapal besutan German Naval Yards, Jerman dan ThyssenKrup ini memiliki sistem pertahanan udara canggih (Iron Dome angkatan laut Rafael dan Barak 8) dari Israel Aerospace Industries, serta radar Israel Aerospace Industries MF-STAR (Magen Adir) yang menyediakan cakupan setengah bola 360 derajat di sekitar kapal, sekaligus dapat mendeteksi ancaman seperti rudal balistik jarak jauh.
Sistem radar mengurangi waktu respons akuisisi target dan memberikan kemampuan tingkat lanjut untuk secara akurat dan simultan melacak berbagai target. Setelah ancaman terdeteksi, dengan menggunakan kecerdasan buatan, sistem manajemen pertempuran kapal akan dapat menetapkan pencegat yang tepat untuk menghancurkan ancaman tersebut.
"Sementara Sa'ar 5 dibangun untuk melindungi dirinya sendiri, Sa'ar 6 dibangun untuk melindungi orang lain. Adalah tanggung jawab saya, di kapal ini, untuk dapat mendeteksi dan menghancurkan segala ancaman dan melakukannya dengan tepat," jelas Karmi mengenai kapal yang berada di bawah komandonya ini.
Semua sistem senjata, termasuk kemampuan peperangan elektronik canggih, dipasang di kapal baru saat berada di pelabuhan Haifa. Iron Dome angkatan laut belum dipasang seperti halnya senapan super cepat OTO Melara 76 mm.
"Ruangan ini kosong, benar-benar kosong dan kami membangunnya dari awal," ungkap Karmi, seraya menambahkan bahwa Angkatan Laut memesannya untuk kemudian dilengkapi sendiri sesuai kebutuhan.
Kapal yang memiliki kecepatan maksimum 24 knot dengan jangkauan 2.500 mil laut akan memiliki awak 70 pelaut yang akan dibantu oleh kendaraan udara tak berawak dan helikopter angkatan laut.
Dan untuk pertama kalinya, jumlah kru wanita di kapal perang akan mencapai 25 persen. Ya, INS dan kapal-kapal yang termasuk dalam kelas Sa'ar 6 disebut dibuat khusus untuk mendukung kesetaraan gender, menampung pelaut wanita, dengan kamar mandi dan ranjang terpisah untuk awak wanita.
Salah satu pelaut wanita yang akan bergabung dengan kapal ini adalah Kapten Shira Kleager, seorang perwira elektronik dan pertahanan INS Magen, yang memulai karir angkatan lautnya di Sa'ar 5.
Meskipun tidak lebih lama dari Sa'ar 5, suadara tuanya, Sa'ar 6 telah dibangun untuk menangani laut yang ganas dengan lebih baik, mampu bertahan lebih lama di laut, memungkinkan mereka untuk mengambil bagian dalam kampanye mengantisipasi ancaman Hizbullah dan Iran.
Kapal kelas Sa'ar 6 adalah bagian tak terpisahkan dari strategi perang multi-dimensi baru IDF, yang merupakan bagian penting dari rencana multitahun Momentum militer untuk mengalahkan musuh dengan cepat dan efisien.
Berdasarkan rencana, semua cabang militer akan saling berhubungan dan bekerja sama secara langsung untuk meningkatkan jumlah target musuh yang dapat dihancurkan dan membantu pasukan darat di garis depan.
Jika perang pecah, kapal Sa'ar 6 akan dikerahkan untuk melindungi Zona Ekonomi Eksklusif Israel dan rig gas, sementara armada lainnya akan membantu pasukan darat dengan membombardir target musuh.
Dengan koneksi kapal ke sistem pertahanan udara berbasis darat bersama dengan radar canggih dan kemampuan intersepsi mereka, Sa'ar 6 akan menjadi bagian sentral dalam berbagi data pertempuran dengan cabang militer lainnya selama skenario perang.
Selain sistem pertahanan rudal intersepsi dan sistem peperangan elektronika siber, kapal-kapal tersebut akan memiliki 16 rudal anti-kapal, satu rudal 76 mm. Senapan utama OTO Melara Super Rapid, dua Typhoon 25 mm. stasiun senjata jarak jauh, dan dua peluncur torpedo untuk Torpedo Ringan MK54 324 mm.
BACA JUGA:
Dan, dirancang khusus untuk spesifikasi Israel, Sa'ar 6 memiliki desain penampang radar yang rendah, membuatnya hampir tidak terlihat oleh sistem radar musuh, seperti halnya kapal perang dengan kemampuan 'siluman' untuk menghilang dari tangkapan radar.
Total kelak angkatan laut IDF akan memiliki empat kapal di kelas ini. Dua di antaranya, INS Magen dan INS Oz sudah tiba di Israel dan langsung dalam pengembangan. Sementara dua kapal terakhir, INS Atzmaut dan INS Nitzachon resmi diserahkan kepada Angkatan Laut Israel di Kiel, Jerman Selasa pekan ini, dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh komandan Angkatan Laut Israel, Admiral V. Eli Sharvit.