Sergap Tujuh Kapal Angkatan Laut Rezim Militer Myanmar, Etnis Bersenjata KIA Terlibat Pertempuran Sengit
Ilustrasi kapal patroli Angkatan Laut Myanmar. (Wikimedia Commons/KMK from Myanmar)

Bagikan:

JAKARTA - Tujuh kapal angkatan laut yang membawa pasukan dan senjata ke Sungai Ayeyarwady ditembaki oleh Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) di dekat Kota Shwegu pada Senin sore, menurut juru bicara KIA.

Serangan terhadap konvoi angkatan laut dimulai di dekat Desa Shwebonthar, sekitar tiga mil dari Shwegu, kata petugas informasi KIA Kolonel Naw bu kepada Myanmar Now, seperti dikutip pada Rabu 28 Juli.

"Mereka sepertinya merencanakan sesuatu, mengirim bala bantuan seperti ini. Saya mendengar ada juga tank. Kami masih pantau situasinya," terang Kolonel Naw Bu mengenai penyergapan yang dilakukan etnis bersenjata KIA .

Lebih jauh Kolonel Naw Bu menerangkan, pasukan Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) setempat bertempur bersama KIA, selama bentrokan sengit angkatan laut rezim militer Myanmar.

"Kami kadang-kadang berkolaborasi dengan PDF, meskipun itu bukan sesuatu yang diatur atau diperintahkan oleh komando pusat kami," ungkap Kolonel Naw Bu.

Pasukan gabungan berhasil menimbulkan beberapa kerusakan, tetapi tidak ada laporan korban, dan konvoi dapat melanjutkan perjalanannya, yang dimulai di Mandalay tiga hari sebelumnya.

Menurut Kachin Wave, outlet berita lokal, salah satu kapal terkena pelontar granat (RPG), namun tidak mengalami kerusakan parah dan masih mampu melanjutkan perjalanan.

"Kapal yang ditabrak tidak tenggelam. [Sementara RPG] menyebabkan beberapa kerusakan," terang outlet tersebut mengutip sebuah sumber. Sementara, Kachin Wave melaporkan, pasukan di atas kapal juga menembak balik para penyerang.

Untuk diketahui, bentrokan pecah antara militer dan KIA di Negara Bagian Kachin sejak April, saat junta terus mengirim senjata dan bala bantuan ke zona konflik, seringkali dengan kapal sungai militer atau sipil.

Meskipun terjadi penumpukan, hanya ada sedikit bukti pergerakan di antara pasukan yang berbasis di daerah tersebut, menurut Kolonel Naw Bu. Dia menerangkan, bentrokan pada Hari Senin terjadi setelah kedua belah pihak tidak terlibat bentrokan besar seminggu terakhir.

Namun, Kachinnet Burma, yang dijalankan oleh departemen berita dan informasi KIA, telah melaporkan beberapa penembakan selama beberapa hari terakhir.

Dikatakan, rezim militer Myanmar menembak beberapa kali Jumat lalu di pangkalan yang dioperasikan oleh brigade 3 dan 15 KIA. Itu terjadi setelah pasukan junta menginjak ranjau darat di wilayah Brigade 5 KIA pada hari itu, Kolonel Nawbu menjelaskan.

"Ada juga pertempuran antara militer dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, juga dikenal sebagai Tentara Kokang, di daerah Mong Ko (Mankan) di Negara Bagian Shan utara, di mana Brigade 6 KIA juga aktif," pungkas Naw Bu.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.