Bagikan:

JAKARTA - Militer Myanmar kembali gagal saat mencoba merebut Bukit Alaw Bum yang strategis, di perbatasan Myanmar dengan China. Seluruh batalyon yang dikirim selama empat hari terakhir, berhasil dipukul mundur oleh dari Kachin Independence Army (KIA), sayap militer etnis bersenjata Kachin Independece Organisation (KIO). 

Dilansir Myanmar Now dari media lokal, seluruh batalion yang dikirim rezim militer Myanmar dikalahkan KIA di Kota Momauk Negara Bagian Kachin. 

Batalyon Infanteri Ringan (LIB) 320 yang dikirim rezim militer Myanmar untuk merebut kembali bukit strategis Alaw Bum, terlibat pertempuran sengit sejak 11 April. Lebih dari 100 anggota batalyon ini tewas dan 38 orang berhasil ditahan. 

"Telah dilaporkan bahwa ada banyak kematian dari pihak militer (Myanmar). Saya pikir seluruh batalyon hilang. Yang tersisa tinggal dua atau tiga orang," terang Juru Bicara KIA Kolonel Naw Bu mengatakan kepada grup berita Kachin Waves seperti melansir Myanmar Now Jumat 16 April.

Rezim militer Myanmar merespon kekalahan LIB 320 dengan mengirim sejumlah batalyon lain. Pengamat lokal menyebut, rezim militer Myanmar mengirim pasukan dari Divisi Infanteri Ringan 77 dan 88.

Ratusan pasukan darat dan setidaknya dua jet tempur telah dikerahkan dalam serangan rezim di pangkalan itu, yang terletak sekitar 30 kilometer selatan markas KIA di Laiza, di perbatasan Kachin - China.

peralatan rezim militer myanmar
Peralatan militer Myanmar yang diamankan KIA. (Twitter/@war_noir)

Etnis bersenjata KIA berhasil merebut Bukit Alaw Bum pada 25 Maret. Sejak 11 April, serangan darat dan udara terus dilakukan rezim militer Myanmar untuk merebut kembali bukit tersebut. 

Pada 12 April, batalyon 387 yang dikirim rezim militer Myanmar mengalami pukulan telak, saat komandan batalion mereka tewas dalam pertempuran dengan KIA. Sementara, pada Rabu pagi, batalion 29 dan 19 KIA yang melakukan operasi, berhasil menewaskan 17 tentara Myanmar.

Serangan balasan dengan rezim militer Myanmar yang mengirim dua jet tempur untuk melakukan serangan udara di wilayah Kachin, juga belum membuahkan hasil. Hingga Rabu malam, Alaw Bum tetap di bawah kendali KIA.

Hari Kamis, rezim militer Myanmar melakukan serangan artileri terhadap posisi pasukan KIA di perbatasan Myanmar dan China, setelah truk yang membawa pasukan dan logistik menuju Alaw Bum berhasil dicegat KIA.

Militer Myanmar pun memilih untuk mengangkut tentaranya dengan menggunakan penerbangan sipil. Sekitar 800 tentara diangkut dengan menggunakan pesawat sipil pada 14 April. 

Belum ada konfirmasi jumlah korban tewas dan korban dari pihak KIA belum. Pihak rezim militer Myanmar juga belum mengeluarkan laporan mengenai pertempuran dengan KIA.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.