JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri BUMN Erick Thohir, menggelar 14 pertemuan maraton dengan berbagai pihak, dalam kunjungan kerja ke China.
Dalam keterangan pers virtual, Jumat 2 April petang, Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, rangkaian pertemuan maraton hari ini dilakukan dengan perwakilan pemerintah, produsen vaksin dan private sector.
Menlu Retno Marsudi menjelaskan, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Indonesia dan China memiliki kesamaan kekhawatiran mengenai perkembangan situasi di Myanmar.
Diungkapkan olehnya, seperti Indonesia, China juga memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya segera diakhiri penggunaan kekuatan dan kekerasan yang membuat rakyat Myanmar semakin menderita.
"China memberikan dukungan terhadap upaya dan tawaran ASEAN untuk membantu Myanmar, termasuk memberikan dukungan terhadap inisiatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diadakannya KTT ASEAN," ungkap Menlu Retno Marsudi.
"Dua hari lalu saya melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan membahas masalah Myanmar. Mereka juga mendukung ASEAN dan inisiatif Presiden Indonesia untuk menyelenggarakan KTT ASEAN," tambahnya.
Kawasan Indo-Pasifik
Sementara itu, mengenai kondisi di kawasan Indo-Pasifik yang terus menghangat akhir-akhir ini, Menlu Retno menekankan prinsip-prinsip dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, khususnya masalah inklusivitas yang artinya ASEAN terbuka dengan semua mitra untuk mengimplementasikan kerja sama.
"Kita majukan kerja sama inklusif, karena konfrontasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun. Pemajuan kerjasama secara inklusif ini secara konsisten terus kita sampaikan kepada semua mitra kita, termasuk pada saat saya melakukan kunjungan ke Jepang dan sekarang di China. Untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai dan sejahtera," paparnya.
BACA JUGA:
Ditambahkan olehnya, Indonesia akan terus konsisten untuk memegang prinsip-prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Dengan memegang prinsip-prinsip ini, maka sentralitas ASEAN akan dapat terjaga dan implementasi kerjasama penting untuk diarahkan pada kerja sama ekonomi yang sifatnya konkret dan saling menguntungkan.