Amerika Serikat Ingin Bentuk Indo-Pacific NATO, China Coba Rayu Jepang dan India
Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Wikimedia Commons/Cancillería Ecuador)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri luar Negeri (Menlu) China Wang Yi mencoba untuk membangun hubungan positif dengan Jepang dan India, sekaligus menenangkan kekhawatiran kedua negara, di tengah upaya Amerika Serikat memperkuat pengaruhnya di Asia.

Salah satu kekhawatiran utama Jepang adalah, Undang-Undang Penjaga Pantai China yang baru, yang memungkinkan kapal penjaga pantai China menembaki kapal asing dan menghancurkan struktur yang dibangun di perairan sengketa yang diklaim China sebagai miliknya.

Pada hari Minggu, Menlu China mengatakan undang-undang itu hanya 'undang-undang domestik biasa' dan tidak menargetkan negara tertentu. Wang mengatakan, kedua negara dapat menawarkan dukungan satu sama lain dalam menjadi tuan rumah olimpiade. Di mana Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas tahun ini dan Beijing tuan rumah Olimpide Musim Dingin tahun depan.

“Kunci hubungan Tiongkok-Jepang adalah memiliki ketekunan, dan tidak membiarkan kejadian jangka pendek menyebabkan gangguan,” kata Wang di sela-sela Kongres Rakyat Nasional di Beijing, melansir South China Morning Post.

“Peningkatan hubungan Sino - Jepang akan saling menguntungkan bagi rakyat kami dan stabilitas dan perdamaian kawasan. Ini tidak boleh diterima begitu saja dan harus kita hargai,” imbuhnya.

Sementara, terkait dengan India Wang menuturkan, pihaknya terus berupaya untuk menegosiasikan jalan keluar dari konflik perbatasan kedua negara. Wang juga menyerukan kerja sama dengan India setelah sembilan bulan konflik perbatasan yang menewaskan tentara di kedua sisi.

“China dan India harus menjadi teman dan mitra, bukan ancaman dan pesaing. Kita harus saling membantu," tukasnya.

Diketahui, komentar Wang muncul setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengisyaratkan Washington akan memperkuat keamanan Indo-Pasifik, memperbarui aliansinya dengan kekuatan Asia. Sebuah langkah yang secara luas dianggap melawan China.

Washington mengatakan, Biden mungkin mengadakan pembicaraan dalam minggu mendatang dengan tiga anggota Jepang, India dan Australia, terkait recana bersama-sama membentuk aliansi informal yang sebelumnya dicap Wang sebagai 'Indo-Pacific Nato'.