Presiden Jokowi Sebut Ketahanan Kesehatan Modal Utama Pemulihan Ekonomi ASEAN
Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT ASEAN secara virtual. (Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut faktor kesehatan menjadi salah satu modal utama pemulihan ekonomi ASEAN, setelah pandemi COVID-19, sebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi dalam menghadiri KTT ke-38 dan ke-39 ASEAN, Selasa.

Dalam keterangannya, Menlu Retno Marsudi menyebut Presiden Jokowi menekankan pentingnya ketahanan kesehatan sebagai modal utama pemulihan ekonomi di ASEAN. Untuk itu, Presiden menekankan pentingnya percepatan vaksinasi di kawasan.

"Presiden juga menekankan pentingnya penguatan arsitektur kesehatan kawasan, guna mengantisipasi pandemi di masa datang," sebut Menlu Retno dalam keterangan pers Selasa 26 Oktober.

Terkait dengan hal tersebut, lanjut Menlu Retno, Presiden Jokowi menyarankan pentingnya harmonisasi kebijakan darurat kesehatan publik antara negara ASEAN, serta pentingnya penguatan COVID-19 ASEAN Respond Fund.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyarankan penguatan ASEAN Regional Reserve in Medical Supplies dan pentingnya mendorong, kawasan ASEAN menjadi hub pusat produksi alat kesehatan, diagnostik, obat-obatan dan vaksin.

"Hal kedua yang disampaikan Presiden Jokowi adalah, menekankan pentingnya upaya pemulihan ekonomi ASEAN secara bersama. Dalam kaitan ini, pentingnya implementasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF), yang diinisiasi oleh Indonesia dan disetujui ASEAN. Indonesia akan terus mendorong penerapan ini," tukas Menlu Retno.

Selain itu, terkait dengan pemulihan ekonomi bersama, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya percepatan ekonomi digital, mengingat ASEAN memiliki potensi digital yang besar. Presiden mencontohkan ekonomi digital tumbuh hingga 100 miliar dolar AS di tahun 2020.

Untuk diketahui, KTT ke-38 dan ke-39 ASEAN dipimpin langsung oleh Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah selaku Ketua ASEAN, diikuti oleh sembilan pemimpin negara ASEAN dan digelar secara virtual. Myanmar yang diundang untuk mengirimkan wakil non-politik, tidak hadir, kendati screen untuk Negeri Seribu Pagoda tersebut tetap dipersiapkan.