Tunggangi Aksi Unjuk Rasa: Agen Mossad Israel Dibekuk Iran, Bawa Senapan Serbu hingga Granat
Ilustrasi penangkapan. (Wikimedia Commons/Oregon Department of Transportation)

Bagikan:

JAKARTA - Iran mengklaim pasukan keamanannya berhasil menangkap intelijen yang terkait dengan Israel, menyita sejumlah senjata yang rencananya digunakan dalam kerusuhan di sela-sela aksi unjuk rasa di Iran beberapa hari belakangan.

Tak tanggung-tanggung, intelijen yang diamankan sebut-sebut terkait dengan agensi intelijen Israel yang terkenal reputasinya, Mossad. Agen tersebut ditangkap dengan persenjataan lengkap.

Pengumuman ini dikeluarkan otoritas Iran, setelah protes terkait kekurangan air bersih berlangsung selama dua minggu, dengan mayoritas unjuk rasa digelar di Khuzestan yang terletak di barat daya Iran.

Pihak berwenang menuduh pembangkang bersenjata memprovokasi bentrokan selama protes jalanan. Kelompok hak asasi manusia mengatakan pasukan keamanan telah menembaki pengunjuk rasa.

"Operator Mossad bermaksud menggunakan peralatan itu dalam kerusuhan dan pembunuhan perkotaan," kata seorang pejabat Kementerian Intelijen Iran, menurut media pemerintah, merujuk pada badan intelijen Israel, seperti mengutip Reuters Selasa 27 Juli. Pejabat itu tidak memberikan rincian.

Senjata yang disita termasuk pistol, granat, senapan serbu dan amunisi, kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu. Ia juga mengatakan, beberapa di antara senjata-senjata itu digunakan untuk memprovokasi bentrokan selama protes.

Sementara itu, mengutip Times of Israel, Teheran tidak menjelaskan berapa banyak orang yang ditangkap, atau kebangsaan mereka, tetapi mengatakan, mereka ditahan di perbatasan barat negara itu. Iran berbatasan dengan Turki dan Irak di barat. Tidak jelas kapan kelompok itu ditahan.

Sumber di Kementerian Intelijen Iran juga mengklaim Israel berusaha melakukan tindakan sabotase selama pemilihan di Iran baru-baru ini, tetapi serangan itu digagalkan. Tidak ada komentar langsung dari pejabat Israel terkait hal ini.

Untuk diketahui, sedikitnya lima orang tewas dalam beberapa hari terakhir di tengah protes atas kekurangan air yang mempengaruhi provinsi Khuzestan Iran, daerah yang kaya minyak dan bergolak di negara itu.