Israel Dua Kali Serang Suriah, Intelijen Barat Sebut Perang Bayangan yang Disetujui
Ilustrasi serangan roket di perbatasan Lebanon-Israel. (Sumber: jns.org/Haim Azulay/Flash90)

Bagikan:

JAKARTA - Sistem pertahanan anti-serangan udara Suriah mengklaim berhasil mencegat serangan udara militer Israel di daerah Qusair, Provinsi Homs, menurut media Pemerintah Suriah Kamis 22 Juli waktu setempat.

Mengutip The Jerusalem Post, sumber militer Surah menyebut serangan kali ini menyebabkan beberapa kerusakan material. Namun, sumber tersebut juga menyebut tidak ada korban dalam serangan ini.

Tidak ada komentar dari militer Israel mengenai hal ini. Namun, dalam perkembangannya, mereka mengklaim tengah mencari dua tersangka yang melintasi wilayah perbatasan Israel dengan Lebanon semalam. Meski, tidak disebutkan apakah para penyusp bersenjata atau tidak.

Provinsi Homs yang berbatasan dengan Lebanon, disebut sebagai salah satu wilayah di mana kelompok Hizbullah Syiah yang didukung Iran, memegang kekuasaan di sepanjang perbatasan.

Serangan ini merupakan yang kedua kalinya dalam kurun waktu empat hari, setelah sebelumnya Israel melakukan serangan udara pada Hari Senin lalu, di aman Suriah juga mengklaim berhasil mencegat serangan di Aleppo.

perbatasan israel lebanon
Pasukan keamanan memerika perbatasan Israel-Lebanon. (Wikimedia Commons/IDF Spokesperson's Unit photographer)

Lokasi sasaran adalah daerah Al-Safirah di Aleppo selatan, yang sudah berulang kali menjadi sasaran serang, lantaran keberadaan kekuatan militer Iran di kawasan tersebut.

Ledakan terdengar di seluruh Aleppo, yang merupakan pusat kota terpadat di Suriah dan pusat komersial dan industri sebelum perang. Seorang juru bicara militer Suriah mengatakan, mayoritas rudal yang ditembakaan berhasil dicegat dan dijatuhkan.

Pasukan oposisi Suriah mengatakan, serangan udara itu menargetkan pangkalan Pengawal Revolusi Iran dan pabrik senjata, sebagai kelanjutan dari serangan Israel terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan militer Iran selama setahun terakhir, seperti melansir Reuters.

Kendati Pemerintah Suriah tidak pernah mengakui serangan itu ditujukan pada aset Iran, yang dikatakan terbatas pada beberapa penasihat. Namun, sumber militer Suriah mengatakan, Iran memiliki kehadiran yang kuat di provinsi di utara Suriah, termasuk perwira elite Garda Revolusi di pangkalan udara militer Kuweires 30 kilometer timur kota tersebut.

Terpisah, juru bicara militer Israel mengatakan mereka tidak bisa tidak mengomentari laporan asing. Sementara, para pejabat Israel mengatakan serangan rudal sebelumnya memperlambat kubu Iran di Suriah.

perbatasan israel lebanon
Ilustrasi perbatasan Israel - Lebanon. (Wikimedia Commons/Johnny Zoo)

Serangan udara ini adalah yang pertama sejak pemerintah baru Israel yang dipimpin oleh Naftali Bennett berkuasa bulan lalu. PM Bennett telah bersumpah untuk mempertahankan kebijakan pendahulunya untuk menahan ekspansi militer Iran di Suriah, sebuah perkembangan yang menurut lembaga pertahanan Israel telah mengganggu keseimbangan strategis kawasan itu.

Saling serang di perbatasan ini tidak hanya melibatkan militer Israel dengan militer Suriah saja. Amerika Serikat juga terlibat aksi balas dan serang dengan milisi yang didukung Iran, lantaran serangan berulang terhadap posisi pasukan koalisi internasional di Irak.

Ribuan milisi yang didukung Iran terus bertambah jumlahnya di seluruh Suriah sejak tahun lalu, setelah membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad mendapatkan kembali wilayah yang pernah hilang dari pemberontak.

Sementara itu, sumber-sumber intelijen Barat mengatakan peningkatan serangan Israel di Suriah, yang bahkan sudah terjadi sejak tahun lalu, adalah bagian dari perang bayangan yang disetujui oleh Amerika Serikat.

Serangan itu juga merupakan bagian dari kebijakan anti-Iran yang dalam dua tahun terakhir telah merusak kekuatan militer Iran yang luas tanpa memulai peningkatan besar dalam permusuhan.