Israel Luncurkan Serangan Rudal ke Suriah Dini Hari: Bandara Damaskus Hentikan Operasional, Dua Orang Tewas
Ilustrasi militer Israel. (Wikimedia Commons/IDF Spokesperson's Unit/Amit Agronov)

Bagikan:

JAKARTA - Tentara Suriah mengatakan Israel melakukan serangan rudal terhadap Bandara Internasional Damaskus dan menghentikan layanannya, serangan terbaru yang menargetkan aset yang terkait dengan Iran.

Dalam sebuah pernyataan, tentara Suriah mengatakan serangkaian rudal yang diluncurkan dari udara telah menghantam bandara pada pukul 2 dini hari.

Tentara Suriah mengatakan, serangan tersebut datang dari arah Danau Tiberias d Israel, melansir Reuters 2 Januari.

Rudal juga menghantam sasaran di selatan Damaskus, menewaskan dua anggota angkatan bersenjata Suriah dan menyebabkan beberapa kerusakan, kata tentara.

Sebelumnya, dua sumber intelijen regional mengatakan, serangan itu mengenai pos terdepan Pasukan Quds Iran dan milisi yang didukungnya di dekat bandara. Kehadiran mereka telah menyebar di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

Terpisah, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak segera mengomentari serangan itu.

Tahun lalu, Israel mengintensifkan serangan di Bandara Internasional Damaskus dan bandara sipil lainnya, guna mengganggu peningkatan penggunaan jalur pasokan udara Teheran untuk mengirimkan senjata ke sekutu di Suriah dan Lebanon, termasuk Hizbullah.

Akibatnya, Suriah menghentikan penerbangan ke dan dari bandara pada Bulan Juni selama hampir dua minggu, setelah serangan Israel menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk landasan pacu dan terminal.

Israel menembakkan rudal ke Damaskus Internasional lagi pada Bulan September, ketika itu juga menyerang bandara sipil terbesar kedua di negara itu, di kota utara Aleppo, membuatnya tidak beroperasi selama beberapa hari.

Terpisah, Sumber-sumber intelijen Barat dan regional mengatakan, Teheran telah mengadopsi transportasi udara sipil sebagai cara yang lebih andal untuk mengangkut peralatan militer ke pasukannya dan ke pejuang sekutu di Suriah, setelah pasokan melalui darat mendapat gangguan Israel.

Kepala angkatan bersenjata Israel, Letnan Jenderal Aviv Kohavi, bulan lalu mengaku bertanggung jawab atas serangan udara terhadap konvoi yang memasuki Suriah dari Irak, dengan mengatakan targetnya adalah sebuah truk yang membawa persenjataan Iran.

Israel sendiri telah berulang kali membom sasaran milisi yang didukung Iran di Suriah dalam beberapa tahun terakhir, mengatakan tujuannya adalah untuk mengikis kehadiran militer Teheran, yang menurut sumber intelijen Barat telah berkembang di negara yang dilanda perang itu.

Mereka mengatakan Iran memiliki kehadiran yang kuat di lingkungan Sayeda Zainab di Damaskus selatan, di mana milisi yang didukungnya memiliki basis bawah tanah.

Sementara itu, milisi proksi Iran, yang dipimpin oleh Hizbullah Lebanon, sekarang memegang kekuasaan di wilayah yang luas di Suriah timur, selatan dan barat laut serta di beberapa pinggiran kota di sekitar ibu kota.

Diketahui, Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak pernah secara terbuka mengakui pasukan Iran beroperasi atas namanya dalam perang saudara Suriah, mengatakan Teheran hanya memiliki penasihat militer di lapangan.