Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Suriah pada Hari Kamis mengutuk serangan rudal Israel yang menghantam dekat ibukota Damaskus, melukai dua tentara dan menyebabkan kerusakan material.

Televisi pemerintah Suriah, mengutip sebuah sumber militer, melaporkan sejumlah rudal diluncurkan dari Dataran Tinggi Golan. Dikatakan, pertahanan udara Suriah berhasil mencegat sejumlah rudal Israel, seperti mengutip Reuters 30 Maret.

Sebuah sumber oposisi yang memiliki kontak di lapangan mengatakan, serangan tersebut menghantam sebuah mobil yang membawa personil pro-Iran di dekat sebuah gedung keamanan Suriah di dekat Kafr Sousa.

"Sekitar pukul 01:20, musuh Israel melakukan agresi udara dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki yang menargetkan beberapa posisi di sekitar Damaskus," kata Kementerian Pertahanan Suriah, seperti mengutip Al Jazeera.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan tersebut dalam sebuah pernyataan Hari Kamis, mengatakan serangan itu adalah "upaya Israel untuk menghindari fragmentasi internal", merujuk protes baru-baru ini, di mana ratusan ribu orang berdemonstrasi menentang perombakan peradilan yang pada akhirnya ditunda.

Syrian Observatory for Human Rights, sebuah lembaga pemantau perang yang berbasis di Inggris mengatakan, ini merupakan serangan kelima Israel ke Suriah bulan ini.

Pihak berwenang Israel menolak berkomentar. Sementara, Suriah tidak merinci daerah mana yang telah diserang.

Diketahui, Israel selama beberapa tahun ini telah melancarkan serangan-serangan terhadap apa yang disebutnya sebagai target-target yang terkait dengan Iran di Suriah.

Itu termasuk dua serangan rudal bulan ini terhadap Bandara Internasional Aleppo, yang menandai serangan ketiga oleh pasukan Israel terhadap fasilitas transportasi udara tersebut dalam enam bulan terakhir.

Israel jarang mengakui serangannya terhadap situs-situs di Suriah, yang diklaimnya ditujukan terhadap basis-basis kelompok-kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran seperti Hizbullah Lebanon, yang telah mengirimkan ribuan pejuang untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara Suriah yang meletus pada tahun 2011.

Selain bandara, pesawat tempur Israel juga menargetkan infrastruktur penting lainnya, termasuk pelabuhan Suriah. Dikatakan, operasi-operasi semacam itu bertujuan untuk mencegah senjata-senjata Iran mencapai kelompok-kelompok bersenjata di Suriah yang didukung oleh Teheran.