Serangan Roket Israel Hantam Fasilitas Hizbullah dan Markas Brigade Tentara Suriah
Ilustrasi peluncur roket MLRS milik Israel. (Wikimedia Commons/Israeli Defence Forces Spokesperson's Unit.)

Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel (IDF) disebut menyerang sebuah pos militer di dekat Quinetra pada Selasa malam, media Suriah melaporkan. Kantor berita SANA yang dikelola negara mengatakan, dua rudal ditembakkan dalam serangan di sebelah barat Kota Hadar, di pedesaan Quneitra utara.

Video yang dikirim ke The Jerusalem Post dan dibagikan di media sosial menunjukkan, sebuah rudal terbang di udara sebelum meledak. Video tersebut diambil dari Kota Magdal Shams yang berada di sisi perbatasan Israel di Dataran Tinggi Golan.

Lembaga Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan, bahwa serangan itu menargetkan pos milik milisi yang didukung Iran, termasuk kelompok teror Syiah Lebanon Hizbullah dekat Kota Hadr Druze.

Hadr terletak hanya sekitar 3 kilometer dari perbatasan antara kedua negara di Dataran Tinggi Golan di Provinsi Quneitra.

Sumber-sumber pro-oposisi dikutip mengatakan, dua situs terkena, satu milik Hizbullah dan yang lainnya adalah markas Brigade ke-90 Divisi Pertama Suriah pimpinan Jenderal Husein Hamoush.

IDF tidak mengomentari laporan asing, tetapi pada Bulan Mei, militer Israel menjatuhkan selebaran yang menuduh Tentara Arab Suriah bekerja sama dengan Hizbullah dan secara eksplisit menyebut Hamoush sebagai kepala operasi kelompok di Golan, Hajj Hashem.

"Berhenti bekerja sama dengan personel Hizbullah Suriah dan Lebanon. Jika tidak, Anda tidak akan memiliki ketenangan pikiran," IDF memperingatkan, mengutip The Jerusalem Post 18 Agustus.

"Kami mencatat secara khusus Brigadir Jenderal Hussein Hamoush, komandan Brigade 90. Dan dia termasuk di antara mereka yang telah menjual hati nurani dan tanah air mereka dengan harga termurah sebagai imbalan atas bantuan Hizbullah untuk menyamarkan citra mereka di antara tuan mereka, mengabaikan kepentingan umum dan keselamatan Anda," sebut IDF.

Israel telah berulang kali memperingatkan, mereka tidak akan mentolerir upaya Teheran untuk membangun kehadiran militer permanen di Golan Suriah. Serta, telah mengakui ratusan serangan terhadap target milik Iran dan proksinya, Hizbullah.

Sejak pasukan Suriah merebut kembali Suriah selatan dan kembali ke posisi mereka, Hizbullah dan pasukan yang didukung Iran telah dikerahkan ke daerah tersebut. Menurut laporan Pusat Penelitian dan Pendidikan ALMA, ada sekitar 58 lokasi milik kelompok tersebut di provinsi Quneitra dan Dara'a di Suriah selatan.

Sementara, menurut laporan yang dirilis tahun lalu, ada 28 lokasi dengan pasukan Hizbullah yang dikerahkan sebagai bagian dari unit Komando Selatan dan 30 lokasi lainnya di mana sel beroperasi di bawah Proyek Golan.

"Dua unit ini, Komando Selatan dan File Golan menimbulkan tantangan operasional dan intelijen yang berkelanjutan bagi Negara Israel dan stabilitas di kawasan itu," terang laporan itu.

Untuk diketahui, Komando Selatan, dipimpin oleh Munir Ali Na'im Shaiti, adalah unit Hizbullah yang bertanggung jawab atas Suriah selatan. Fungsi utamanya adalah untuk menciptakan infrastruktur Hizbullah di daerah tersebut. Selain mengumpulkan informasi intelijen mengenai IDF, tetapi juga melatih Korps 1 Tentara Arab Suriah untuk perang dengan Israel.

Sementara, Proyek Golan berada di bawah komando Ali Mussa Daqduq dan bermarkas di Damaskus dan ibu kota Lebanon, Beirut. Ada puluhan operasi yang dilaksanakan di Kota Hadar, Quinetra dan Erneh di Suriah, yang mengumpulkan intelijen tentang Israel dan gerakan militer di Dataran Tinggi Golan Israel.

Sejak itu, 10 desa lainnya di provinsi Quneitra dan 14 desa lainnya di provinsi Dara'a memiliki sel aktif milik Proyek Golan, sehingga jumlah sel di dekat perbatasan Israel menjadi 30.