JAKARTA - Sebuah laporan baru yang dirilis oleh ALMA Center telah mengungkap, jaringan terowongan antar-wilayah berskala besar milik gerilyawan Hizbullah, membentang di seluruh Lebanon dan dirancang untuk memungkinkan kelompok itu memindahkan personel dan senjata.
Laporan yang berjudul "Tanah Terowongan" dirilis pada Hari Kamis lalu oleh pusat penelitian tantangan keamanan yang dihadapi Israel di front utara, ditulis oleh Mayor (res.) Tal Beeri.
Laporan menyebutkan, Hizbullah memulai proyek terowongannya setelah Perang Lebanon Kedua pada tahun 2006 dengan bantuan Korea Utara dan Iran dan jauh lebih besar daripada proyek metro atau jaringan terowongan bawah tanah milik Hamas di Gaza.
Jaringan itu diduga menghubungkan daerah Beirut, markas pusat Hizbullah, daerah Beqaa yang digunakan oleh kelompok itu sebagai pangkalan belakang operasional logistiknya dengan Lebanon Selatan lewat bawah tanah.
Terowongan tersebut juga cukup besar untuk dilalui sepeda motor, ATV, dan kendaraan kecil lainnya, memungkinkan pasukan bermanuver dari satu tempat ke tempat lain untuk memperkuat posisi pertahanan atau untuk melakukan serangan di tempat yang aman, terlindungi, dengan cara yang tidak terlihat.
Panjang kumulatif jaringan bisa mencapai ratusan kilometer dan dalam satu wilayah terbentang sekitar 45 kilometer, menghubungkan wilayah Sidon dengan Beqaa.
"Menurut temuan kami, tampaknya bagian dari proyek dilakukan di wilayah geografis Jensnaya Wadi --lembah antara al-Hasania dan Wadi el Leymoun --Barti – al-Sfenta (antara Sniyeh dan Bouslaiya) --Mizra Kafra- Zhalta selatan.Selain itu, di wilayah geografis al-Tswuan – al-Roummaneh – Jabal Toura (radar) – Louaizeh – Sejoud – Mizra'a al-Zaghrine – al-Aishia – al-Qotrani - al-Sriri --Brach Jabour --Meidoun --melanjutkan ke Beqaa barat," tulis laporan itu mengutip The Jerusalem Post Jumat 13 Agustus.
Seperti Hamas, terowongan berisi ruang komando dan kontrol bawah tanah, gudang senjata dan pasokan, klinik lapangan, dan poros khusus yang digunakan untuk menembakkan semua jenis rudal (roket, rudal permukaan-ke-permukaan, rudal anti-tank dan anti-pesawat terbang).
Beeri menulis, terowongan juga digunakan untuk serangan artileri, dengan lubang terbuka untuk waktu yang singkat sebelum segera ditutup. Poros ini tersembunyi dan disamarkan dan tidak dapat dideteksi di atas tanah.
Terowongan di Lebanon yang tidak melintasi perbatasan dengan Israel, sama dengan model terowongan di Korea Utara.
Lebih jauh laporan tersebut menyatakan, jaringan terowongan Hizbullah dibangun dengan bantuan perusahaan Korea Utara yang disebut Korea Mining Development Trading Corporation, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pengembangan infrastruktur bawah tanah. Sementara, pembangunan terowongan yang sebenarnya dilakukan oleh Konstruksi Jihad Hizbullah.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, pada tahun 2018 lalu, militer Israel (IDF) meluncurkan Operasi Perisai Utara untuk menemukan dan menghancurkan semua terowongan lintas batas yang digali oleh Hizbullah ke Israel utara, meskipun militer mengatakan telah menemukan dan menghancurkan enam terowongan tersebut.
Penghancuran terowongan lintas batas mereka merupakan pukulan yang signifikan bagi kelompok tersebut, dan menurut IDF, mereka belum mencoba membangunnya kembali sejak itu.