Ditipu Israel, Ratusan Pejuang Hamas Tewas di Terowongan Bawah Tanah Gaza
Ilustrasi Wakil Sekjen Hizbullah Sheikh Naim Qassem. (Wikimedia Commons/Sebastian Baryli)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem, mengklaim pasukan Hizbullah di Lebanon mengetahui serangan IDF (militer Israel) di terowongan bawah tanah 'Metro' di Gaza, Palestina.

Qassem mengatakan, serangan ini dilakukan oleh IDF selama melakukan Operasi Penjaga Tembok (Guardian of the Walls) dalam bentrok bersenjata selama 11 hari dengan kelompok Hamas pada Mei lalu, seperti mengutip Jerusalem Post dari Maariv, Sabtu 10 Juli.  

Pernyataan ini merupakan bagian dari wawancara yang ditayangkan saluran televisi yang terafiliasi dengan Hizbullah, Kamis malam lalu. 

Sheikh Naim Qassem mengaku telah mengetahui tentang propaganda operasi darat Israel, setelah mendapatkan informasi hasil kerja koordinasi intelijen dengan warga Palestina di Gaza

Selama Operasi Penjaga Tembok, Israel menghancurkan jaringan terowongan bawah tanah yang dikenal sebagai 'Metro' dan diduga melakukan ini dengan mengalihkan perhatian internasional lewat informasi tipuan.

IDF disebut melakukan informasi tipuan mengenai invasi darat yang akan segera dilakukan. Harapannya, informasi ini akan mendorong pejuang Hamas di yang bergerak 'di bawah tanah' untuk masuk ke dalam terowongan.

Informasi yang salah itu 'berhasil' membuat pejuang Hamas masuk ke dalam terowongan, menyebabkan sekitar 300-400 anggota kelompok Hamas tewas oleh tentara Israel menurut Maariv, meskipun rencana itu tidak dilaksanakan sampai selesai dan jumlah korban tewas kurang dari yang diharapkan.

Selama operasi militer, sejumlah roket ditembakkan ke Israel dari Lebanon, meskipun Hizbullah tidak mengklaim bertanggung jawab atas salah satu dari mereka.

Selain itu, seorang anggota Hizbullah tewas oleh tembakan IDF ketika pengunjuk rasa mencoba menyerbu perbatasan dengan Lebanon dan Israel selama operasi.

Untuk diketahui, selama bentrokan bersenjata 11 hari antara Israel dengan Hamas pada Bulan Mei lalu, sebanyak 254 warga Palestina tewas, termasuk 39 perempuan dan 66 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina pada 25 Mei lalu seperti mengutip Anadolu Agency Selasa