Bandara Heathrow London Uji Coba Sistem Pemeriksaan Digital Sertifikat Vaksin COVID-19
Ilustrasi Heathrow, London. (Wikimedia Commons/Adambro)

Bagikan:

JAKARTA - Bandara Heathrow, London, Inggris akan mempercepat pemeriksaan untuk beberapa penumpang yang sudah menerima vaksinasi penuh COVID-19, seiring dengan rencana otoritas Inggris bersiap mengizinkan perjalanan bebas karantina.

Langkah ini dimungkinkan dengan langkah otoritas bandara yang mengumumkan uji coba sistem pengunggahan sertifikat vaksinasi COVID-19 yang dimiliki oleh penumpang.

Uji coba ini diharapkan dapat meyakinkan pemerintah bahwa pengaturan karantina untuk penumpang yang divaksinasi lengkap dapat dihapus dengan aman.

Perdana Menteri Boris Johnson dikatakan mendukung pelonggaran kontrol di negara-negara daftar kuning, di samping penghapusan pembatasan penguncian yang tersisa pada 19 Juli.

Dalam uji coba, penumpang yang divaksinasi dari penerbangan tertentu akan diarahkan ke jalur kedatangan khusus untuk memungkinkan verifikasi dokumen.

Sistem ini sementara akan diujicobakan oleh maskapai penerbangan British Airways dan Virgin Atlantic tujuan Heatrhow, London, di mana status vaksinasi penumpang kedua maskapai dapat diperiksa tanpa menimbulkan antrian di imigrasi bandara. 

bandara heathrow
Ilustrasi Heathrow, London. (Wikimedia/Panhard)

Uji coba akan menerima kredensial vaksinasi yang diakui secara internasional termasuk aplikasi NHS, kartu CDC, sertifikasi digital tingkat negara bagian Amerika Serikat hingga sertifikat COVID-19 digital Uni Eropa.

Kepala Eksekutif Heathrow John Holland-Kaye mengatakan, sertifikat vaksinasi berbasis kertas dan digital akan diakui di bawah uji coba.

"Itu seharusnya memberikan kepercayaan kepada pemerintah untuk maju dan membiarkan kami terbang bebas mulai 19 Juli," katanya kepada radio LBC, seperti dikutip dari The National News Rabu 7 Juli.

"Kami perlu menunjukkan dapat membuat ini bekerja dengan aman dan kami dapat melakukannya dengan sangat cepat. Tidak ada alasan mengapa kami tidak dapat mewujudkannya mulai 19 Juli," sambungnya. 

Dia mengatakan, upaya pemerintah dengan kesepakatan perdagangan bebas di Pasifik berisiko jika perjalanan tetap sangat dibatasi.

"Ini bukan hanya tentang orang-orang yang pergi berlibur. Hampir 40 persen ekspor Inggris di luar Uni Eropa menggunakan pesawat penumpang dari Heathrow," ungkapnya.

"Ketika Inggris menetapkan kesepakatan perdagangan bebas baru ini, kita perlu menerbangkan pesawat penumpang itu untuk membawa barang ke pasar. Sangat membuat frustrasi melihat Prancis dan Jerman dengan cepat melakukan perjalanan lagi," papar Holland-Kaye. 

"Uji coba ini akan memungkinkan kami untuk menunjukkan, pemeriksaan pra-keberangkatan dan kedatangan status vaksinasi dapat dilakukan dengan aman pada saat check-in, sehingga penumpang yang divaksinasi lengkap dapat menghindari karantina mulai 19 Juli," tandasnya. 

vaksinasi covid-19
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Wikipedia Commons/Commander U.S. Naval Forces Europe-Africa U.S. 6th Fleet)

Terpisah, Henry Smith, Anggota Parlemen Konservatif untuk Crawley mengatakan, kegagalan untuk menghapus pembatasan perjalanan untuk pelancong yang divaksinasi ganda, mengejek gagasan tentang Inggris Global.

"Kami sudah ketinggalan, dengan sekitar 30 negara telah mencabut pembatasan untuk pelancong yang divaksinasi penuh, dan Uni Eropa meluncurkan sistem sertifikasi digitalnya sendiri pada 1 Juli, dengan prinsip bahwa pelancong yang divaksinasi harus diizinkan untuk bergerak bebas," tulisnya dalam Rumah Konservatif.

"Dengan Aplikasi NHS Inggris, kami memiliki sarana untuk langsung menerapkan kebijakan ini, jadi, mengapa menunggu?" tanyanya. 

Skema Heathrow awalnya akan berlaku untuk penerbangan tertentu dari Athena, Los Angeles, Teluk Montego, Jamaika dan New York. Sementara, tujuan liburan paling populer saat ini ada dalam daftar kuning, artinya orang harus mengisolasi diri hingga 10 hari saat kembali ke Inggris.

Kepala Eksekutif Virgin Atlantic Shai Weiss mengatakan, ekonomi Inggris menderita karena aturan karantina.

"Untuk menuai manfaat dari peluncuran vaksin terkemuka dunia Inggris, Pemerintah Inggris harus bertindak sekarang untuk menghapus isolasi diri bagi penumpang yang divaksinasi penuh yang datang dari negara-negara kuning, dan paling lambat pembukaan kembali domestik pada 19 Juli," harapnya.

"Inggris sudah tertinggal di belakang AS dan UE, dengan pendekatan yang terlalu hati-hati terhadap perjalanan internasional akan semakin berdampak pada pemulihan ekonomi dan 500.000 pekerjaan Inggris yang dipertaruhkan," terangnya.

Sementara, Kepala Eksekutif British Airways Sean Doyle mengatakan dia yakin uji coba akan berhasil.

"Kami berharap dapat memberikan data yang membuktikan, status vaksinasi lengkap dapat diverifikasi dan Pemerintah memenuhi komitmennya untuk membuat negara ini bergerak lagi," harap Doyle.

Untuk diketahui, Bandara Heathrow kemungkinan akan mempertahankan kebijakan penggunaan masker wajah, meski PM Johnson menyebut penggunaannya akan bersifat sukarela setelah pembukaan kembali.