Animo Rendah, Jarak Tempuh Jauh jadi Kendala Vaksinasi COVID-19 Kelompok Lansia di Aceh
Ilustrasi (Foto: Antara)

Bagikan:

ACEH - Dinas Kesehatan Aceh menyatakan jarak tempuh ke tempat penyuntikan vaksin masih menjadi kendala rendahnya cakupan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok lanjut usai (lansia). Alhasil, dinas harus melakukan jemput bola. 

“Untuk lansia sepertinya kita harus jemput bola ya, karena banyak kendala pada sisi transportasi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, dr Iman Murahman di Banda Aceh, Antara, Rabu, 7 Juli. 

Pemerintah Aceh menargetkan vaksinasi bagi kelompok lansia sebanyak 415.612 orang. Dari target itu, menurut data Dinas Kesehatan Aceh hingga Selasa kemarin lansia yang telah divaksin dosis pertama sebanyak 14.956 orang. Selanjutnya,  yang telah menerima dosis kedua 3.838 orang.

Menurut Iman, lansia merupakan kelompok yang rentan terinfeksi virus corona, dengan persentase angka kematian juga cukup tinggi sehingga diperlukan vaksinasi guna membentuk kekebalan tubuh.

Dia menjelaskan pemerintah kabupaten/kota telah melakukan sistem jemput bola dengan membuka sentral vaksinasi di kecamatan-kecamatan. Namun, cakupan vaksinasinya tetap masih rendah karena animo lansia melakukan vaksinasi masih kurang.

“Seperti di Banda Aceh sudah membuat sentral-sentral vaksinasi di masing-masing kecamatan tapi animo lansia masih kurang. Kemudian karena terkait hoaks juga ya yang membuat masih kurang kepercayaan terhadap vaksin,” kata Iman.

Awalnya, kata dia, pemerintah membuka layanan vaksinasi bagi lansia di setiap rumah sakit daerah yang memiliki dokter spesialis, sehingga apabila mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat dapat langsung tertangani dengan baik.

“Tapi kemudian enggak ada yang datang, jadi transportasi sedikit sulit kalau mereka harus datang ke rumah sakit, jadi kemudian kita buat di semua puskesmas, itu pun juga belum ada yang datang, dan kemudian kita buka di sentral gampong,” kata Iman.

Oleh karena itu, katanya, peran pemerintah gampong (desa) ini cukup penting dalam pelaksanaan vaksinasi. "Harus meningkatkan sosialisasi terus kepada lansia agar seluruh lansia dapat divaksinasi," katanya.