JAKARTA - Otoritas Inggris bersiap menerima pengajuan otorisasi pengunaan alat tes COVID-19 cepat, hanya 20 detik yang bisa dipakai di bandara, tempat olahraga dan bisnis, sebut distributor Jumat waktu setempat.
Alat tes cepat COVID-19 diyakini menjadi salah satu kunci peta jalan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, untuk membawa Inggris keluar dari penguncian akibat COVID-19. Namun, keraguan tentang akurasi hasil tes tetap membayangi.
Alat tes yang dinamakan Virolens ini dibuat oleh perusahaan rintisan Inggris i Abra dan TT Electronics, telah diujicobakan di Bandara Heathrow, London, Inggris dengan menggunakan penyeka air liur.
Histate selaku distributor alat tes COVID-19 ini mengungkapkan, Virolens akan segera diluncurkan setelah Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) menerima pendaftaran produk tersebut. Dan, produsen berharap alat tes ini bisa digunakan lebih luas dalam beberapa bulan mendatang.
BACA JUGA:
MHRA tidak mengeluarkan persetujuan untuk tes COVID-19 seperti yang dilakukannya untuk vaksin, setelah ditentukan efektif. Tetapi, mendaftarkan perangkat medis dengan tanda sertifikasi jika memenuhi kriteria hukum, aman dan dibuat sesuai standar yang ditentukan oleh produsen untuk tujuan yang disebutkan.
Histate menambahkan, hasil uji coba menunjukkan tes tersebut memiliki sensitivitas 98,1 persen dan siap untuk digunakan di Inggris.